DUMAI (klikriau.com) - Beberapa hari belakangan ini arus listrik dari PLN sering mengalami gangguan. Ganguan itu seperti seringnya listrik mati secara tiba-tiba. Matinya aliran listrik ini terjadi sekitar jam 18:30 sore hingga jam 21:00 malam, sehingga masyarakat merasa sangat terganggu.
Matinya arus listrik dari PLN ini terjadi di dua kecamatan, yaitu Kecamatan Dumai Barat dan Dumai Selatan.
Seperti dituturkan masyarakat Dumai Barat, Yusrizal, pemutusan aliran listrik ini tanpa adanya pemberitahuan terlebih dahulu kepada pelanggan sehingga sangat mengganggu usahanya.
"Ini kok bisa mati-mati terus lampu PLN. Kalau mati tiba-tiba barang-barang elektronik dan barang lainnya bisa jadi rusak. Saya melihat pelayanan PLN sudah semakin buruk," tegas Yusrizal.
Selain sering terjadinya pemutusan aliran listrik, Yusrizal juga sangat kecewa karena lambatnya proses pelayanan lainnya dari PLN.
"Kita sangat kecewa dengan pelayanan PLN, karena saya sempat menaikkan daya dari 900 ke 3500 namun prosesnya makan waktu hampir 3 minggu dengan alasan meteran 3500 tak ada di PLN," beber Yusrizal.
Padahal, kata Yusrizal, dirinya telah membayar uang pemasangan meteran 3500 sebesar Rp2.800.000 melalui AKLI Biro PLN.
"Anggota saya minta PLN yang pasang langsung, tapi pihak PLN malah menyuruh daftarkan melalui sistem online atau melalui AKLI. Setelah itu, anggota saya langsung mendaftar ke AKLI tapi saya sempat kecewa pemasangan makan waktu hampir tiga minggu," sebut Yusrizal.
Sebelum membayar uang penambahan daya, kata Yusrizal, pihak PLN meminta anggotanya untuk melunasi pemakaian bulan Desember 2014 dan sisa pemakaian bulan Januari 2015.
"Anggota saya sudah saya suruh untuk membayar segala tunggakan tapi tetap saja pemasangan meteran itu makan waktu yang lama," ujarnya.
Sementara, Indra warga Kelurahan Simpang Tetap Darul Ikhsan mengatakan, karena matinya arus listrik ini membuat keluarga ini menunda mandi sampai persediaan air sudah ada.
"Kami sekeluarga tak bisa mandi sampai jam 10 malam, karena listrik mati dan sanyo (penyedot air) dari sumur bor tak bisa hidup maka persediaan air tak ada," bebernya.
Terkait matinya aliran listrik ini ketika wartawan mendatangi kantor PLN Dumai, pihak PLN tak dapat memberi jawaban yang pasti.
"Saat ini Kepala Rayon pak Dodi tak ada di tempat, dan pak Aprizal Suvervisor Rayon lagi rapat. Memang untuk pelayanan tentang adanya gangguan tempatnya disini pak, tapi kami tak dapat memberikan jawaban, karena kami tak punya wewenang untuk menjawab penyebab matinya listrik," sebut petugas PLN Bagian Pelayanan Teknik.
Dan tentang adanya keterlambatan pemasangan meteran hingga makan waktu tiga minggu, pihak AKLI Dumai, Mulyadi mengatakan, tak ada persediaan meteran di PLN.
Ketika hal ini ditanyakan kepada petugas PLN bernama Yus, dia mengatakan memang meteran 3500 sedang kosong sehingga di order dulu dan memang hampir tiga minggu baru sampai di Dumai.*dika