Rabu, 08 Mei 2024
Follow:
Home
1,2 Ton Garam Ditebar di Langit Riau
Senin, 02/Maret/2015 - 19:38:14 WIB
  Penebaran Garam. int
 
TERKAIT:
   
 
PEKANBARU-Satu pesawat jenis Cassa 212 milik Badan Pengkajian dan
Penerapan Teknologi (BPPT) memulai operasi modifikasi cuaca dengan
menebar garam untuk hujan buatan di Provinsi Riau dalam upaya
penanggulangan kebakaran lahan dan hutan, hari ini, Senin (2/3).

"Direncanakan
pesawat Cassa ini mampu menampung hingga 1,2 ton garam dalam sekali
terbang," kata Kepala Unit Pelaksana Teknis Hujan Buatan BPPT, F. Heru
Widodo, kepada Antara di Pekanbaru, Senin (02/03)

Ia mengatakan,
pesawat Cassa BPPT tiba di Lanud Roesmin Nurjadin, Pekanbaru pada Senin
siang dan langsung melakukan operasi modifikasi cuaca.

"Rute pesawat akan diarahkan ke daerah kebakaran, khususnya yang terdapat awan yang potensial menghasilkan hujan," katanya.

Menurut
dia, BPPT merencanakan operasi modifikasi cuaca bisa menggunakan dua
pesawat yakni Cassa 212 dan pesawat CN 295 milik TNI. Ia mengatakan BPPT
sudah mengirimkan surat permohonan peminjaman pesawat ke Panglima TNI
pada pekan lalu.

"Surat ke Panglima TNI sudah dikirimkan, tinggal
menunggu balasan tidak lama lagi. Apalagi Pemprov Riau sudah menetapkan
status Siaga Darurat Kebakaran," ujarnya.

Kepala Badan
Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Pekanbaru, Sugarin,
mengatakan hasil pencitraan satelit Terra dan Aqua yang terbarui pada 2
Maret pukul 07.00 WIB menunjukan bahwa terdapat 29 titik panas di
Provinsi Riau dengan akurasi di atas 70 persen terdapat 15 sebagai titik
api.

Titik panas (hotspot) paling banyak terdapat di Kabupaten
Pelalawan dengan 11 titik, diikuti Kabupaten Bengkalis dengan sembilan
titik, Kepulauan Meranti dan Rokan Hulu masing-masing tiga titik, Kota
Dumai ada dua titik dan Siak satu titik.

"Sejauh ini alat Indeks Standar Pencemar Udara masih menunjukan kualitas udara dalam kondisi baik," katanya.

Sebelumnya,
Pelaksana Tugas Gubernur Riau mengatakan operasi modifikasi cuaca untuk
menghasilkan hujan buatan penanggulangan kebakaran lahan dan hutan di
Provinsi Riau akan digelar selama 30 hari pada Maret 2015.

Untuk
kebutuhan garam dalam proses modifikasi cuaca, ia mengatakan saat ini
masih tersedia 25 ton garam di Posko Siaga Darurat Kebakaran di Lanud
Roesmin Nurjadin yang merupakan sisa dari operasi darurat asap tahun
2014. Pihaknya juga akan menambah 43 ton garam untuk menunjang operasi
tersebut.

"Jadi total garam akan sebanyak 68 ton, saya rasa cukup untuk satu bulan," ujar pria yang akrab disapa Andi Rachman ini.

Pemprov Riau dalam operasi hujan buatan mendapat bantuan dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan BPPT.

Pelaksanaan
proses modifikasi cuaca akan menjadi tanggung jawab BPPT, sedangkan
BNPB menyiapkan dana sekitar Rp 16 miliar dari total Rp25 miliar
anggaran penanggulangan kebakaran yang tersedia.*klik-mbr

 
Berita Terbaru >>
Pemerintah Segera Mulai Seleksi CPNS dan CASN di Sekolah Kedinasan dan Umum
KPK Panggil Kabag Pengelolaan Rumah Jabatan DPR RI sebagai Saksi
Gunakan Identitas Orang lain, Gazalba Saleh Lakukan TPPU dan Gratifikasi
Prabowo Serius Rencanakan 'Presidential Club' Bersama Para Mantan Presiden
Polda Riau Siap Kawal Munas BEM Seluruh Indonesia ke XVII
Damkar Pekanbaru Tingkatkan Pelayanan dengan Penambahan Armada Baru
Polisi Tunggu Hasil Pemeriksaan Kejiwaan Pelaku Mutilasi Istri
Bamsoet : Tantangan Teknologi bagi Generasi Muda
Rugikan Negara Rp 22,6 Miliar, Mantan Bupati Kuansing Ditahan
Lakukan Pelanggaran Berat, Dua Oknum Polisi di Inhu Dipecat
 


Home

Redaksi | Pedoman Media Siber | Indeks Berita
© 2012-2022 PT Media Klik Riau, All rights reserved.
Comments & suggestions please email : redaksi.klikriau@gmail.com