Dumai (klikriau.com)-Badan Urusan Logistik (Bulog) Sub Drive Dumai menjamin beras untuk masyarakat miskin (Raskin) yang didistribusikan di wilayah Dumai dan wilayah lain seperti Rokan Hilir dan Duri tidak mengandung sintetis atau plastik.

Kepala Bulog Sub Drive Dumai, Tito Agus mengatakan kepada wartawan, Senin (25/5) dengan telah dilakukannya inspeksi mendadak (sidak) beberapa hari yang lalu disalah satu Pasar Jalan Sukajadi Dumai bersama Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Dumai dan juga didampingi dari pihak Polres Dumai maka beras Bulog relatif aman. "Saya jamin, beras dari Bulog tidak ada unsur plastiknya sebab beras tersebut diambil langsung dari petani beras yang ada di Indonesia," kata Tito Agus.

Jika tidak ada kutu, berarti ada bahan kimia dalam beras tersebut. Contoh lainnya ikan asin, yang kalau dibeli tidak ada lalat, berarti mengandung zat kimia berbahaya. Selain itu, sayuran. Kalau tidak ada ulat, berarti ada bahan kimia yang diberikan ke sayuran tersebut.

Bulog Dumai yang telah diminta koordinasi oleh Disperindag Kota Dumai untuk membantu mengawasi peredaran beras yang masuk ke Kota Dumai ini tetap waspada akan masuknya beras sintetis ke kota Dumai. Tito juga mengakui memang zat atau bahan kimia yang diberikan pada ikan, sayur, atau beras memberikan efek menarik, bersih, segar, dan cantik untuk suatu produk pangan yang membuat konsumen tertarik untuk membelinya. Akan tetapi, ternyata produk pangan yang diberi polesan zat kimia, tidak sehat untuk dimakan dan membahayakan kesehatan konsumen.

"Beras yang telah diambil sampel dari beberapa kios di pasar telah dibawa ke BPOM Pekanbaru untuk dilakukan apakah beras tersebut ada unsur sintesisnya," katanya.

Bulog juga memiliki standar sendiri dalam memeriksa kualitas beras lokal maupun impor yang rata-rata berasal dari dalam negeri. "Karena kami memiliki tim surveyor independent, baik dari negara importir maupun eksportirnya," katanya.

Bulog Dumai juga mengimbau kepada masyarakat  Dumai  untuk teliti sebelum membeli beras agar tidak tertipu dalam membeli beras. "Kalau Raskin mungkin tak sebagus beras luar negeri, tetapi Raskin lebih sehat daripada beras luar negeri," ujarnya Tito.*klik-iki