Jumat, 29 Maret 2024
Follow:
Home
Presiden Filipina Didesak Cabut Pernyataan Soal Wartawan Korup Bisa Dibunuh
Kamis, 02/Juni/2016 - 14:18:33 WIB
  Rodrigo Duterte (Foto: REUTERS/Stringer)  
TERKAIT:
   
 
MANILA - Presiden terpilih Filipina Rodrigo Duterte terus menuai kecaman terkait pernyataanya bahwa para wartawan yang korup, sah untuk menjadi target pembunuhan. Duterte didesak untuk mencabut kata-katanya.

Ryan Rosuaro, Kepala Serikat Jurnalis Nasional Filipina mengatakan, kebebasan media dan pembunuhan bukanlah hal untuk dijadikan guyonan.

"Ini mengerikan karena presiden terpilih Rodrigo Duterte menjustifikasi pembunuhan para jurnalis di negara ini dengan memainkan kartu korupsi," ujarnya seperti dilansir kantor berita Reuters, Kamis (2/6/2016).

Organisasi pemantau media internasional, Committee to Protect Journalists turut mengecam pernyataan Duterte tersebut. 

"Pernyataan mengejutkan presiden terpilih Rodrigo Duterte yang tampaknya memaafkan pembunuhan ini, bisa membuat Filipina menjadi ladang pembantaian bagi jurnalis," demikian disampaikan organisasi tersebut.

"Kami mendesak keras dia untuk menarik komentarnya dan mengisyaratkan bahwa dia berniat melindungi, bukan menargetkan pers," demikian disampaikan.

Duterte yang menang telak dalam pemilihan presiden 2016, telah berjanji akan menghentikan kejahatan dalam waktu enam bulan dengan membunuh ratusan ribu tersangka pelaku kejahatan. Pria berumur 71 tahun itu berulang kali bersumpah akan membunuh para pengedar narkoba, pemerkosa, pembunuh dan penjahat lainnya.

Dalam konferensi pers di kota Davao pada Selasa (31/5) lalu, Duterte mengatakan, para jurnalis yang menerima suap atau terlibat dalam aktivitas korup lainnya, juga pantas untuk mati.

"Kebanyakan dari Anda bersih, tapi jangan pernah mengatakan bahwa semua jurnalis itu bersih," cetus Duterte seperti dilansir kantor berita AFP. "Hanya karena Anda jurnalis, Anda tidak terbebas dari pembunuhan jika Anda seorang bajingan," imbuhnya.

Hal itu disampaikan Duterte kepada para wartawan ketika ditanya mengenai bagaimana dia akan menangani masalah pembunuhan wartawan di negeri itu. Pekan lalu, seorang reporter ditembak mati di Manila, ibukota Filipina.

Filipina merupakan salah satu negara paling berbahaya di dunia bagi para jurnalis. Sebanyak 174 wartawan telah tewas sejak demokrasi yang marak korupsi menggantikan kediktatoran Ferdinand Marcos tiga dekade lalu.

"Kebanyakan mereka yang tewas, sejujurnya, telah melakukan sesuatu. Anda tak akan dibunuh jika Anda tak berbuat salah," ujar Duterte seraya menambahkan, banyak jurnalis di Filipina yang korup.

Duterte pun menyinggung tentang kematian Jun Pala, jurnalis dan politisi yang dibunuh di kota Davao pada tahun 2003. Saat itu, pria-pria bersenjata yang mengendarai sepeda motor menembak mati Pala, yang merupakan pengkritik keras Duterte. Pelaku pembunuhan Pala tak pernah terungkap.

"Jika Anda jurnalis yang lurus, tak ada yang akan terjadi pada Anda," cetus Duterte. **

sumber: detik.com

 
Berita Terbaru >>
3 Calon Pj Wako Pekanbaru Segera Diusulkan
Pembobol Toko HP di Pekanbaru Ditembak Polisi!
Pj Gubri Resmikan Masjid Taqwa Muhammadiyah Tuah Madani
TK An Namiroh 2 Pekanbaru Berbagi Nasi Kotak di Simpang Srikandi Ujung
Maksimalkan Pelayanan, Pemko Pekanbaru akan Bangun Dua Pos Damkar Baru
Agar Mudik Aman dan Nyaman, Hindari Tanggal Ini!
ICCR Bagikan Ratusan Paket Sembako untuk Warga Sidomulyo Barat Tuah Madani
Bahas Pelaksanaan HUT, Ini Tiga Agenda Besar PJS
Nikel di Sultra Milik Semua Rakyat Sultra, Pemerintah Harus Lebih Adil
Truk Terobos Palang Pintu, Masinis KA Putri Deli Terluka
 


Home

Redaksi | Pedoman Media Siber | Indeks Berita
© 2012-2022 PT Media Klik Riau, All rights reserved.
Comments & suggestions please email : redaksi.klikriau@gmail.com