Jumat, 26 April 2024
Follow:
Home
Mengenal Theresa May, Perdana Menteri Baru Inggris
Kamis, 14/Juli/2016 - 09:36:05 WIB
  Theresa May
 
TERKAIT:
   
 
LONDON - Inggris memiliki perdana menteri baru setelah pemilihan internal Partai Konservatif yang berkuasa hanya menyisakan satu nama yaitu Theresa May.

Kursi pemimpin partai kosong menyusul keputusan Perdana Menteri David Cameron untuk mundur setelah referendum Uni Eropa memastikan Inggris keluar dari organisasi ini.

Berdasarkan tradisi ketatanegaraan di Inggris, pemimpin partai berkuasa otomatis menduduki jabatan perdana menteri, yang merupakan kepala pemerintahan.

Lalu siapa Theresa May, politikus yang menjabat sebagai menteri dalam negeri sejak 2010?

Theresa lahir pada 1 Oktober 1956 di Sussex, anak pendeta yang meninggal dunia akibat kecelakaan saat dia berusia 25 tahun.

Sejak di bangku kuliah, rekan-rekan Theresa mengatakan, perempuan itu memang memiliki keinginan menjadi perdana menteri Inggris.

Ia mengambil jurusan geografi di Universitas Oxford dan di perguruan tinggi inilah pada 1976 ia bertemu suaminya, Philip, presiden organisasi mahasiswa yang sering disebut sebagai ladang persemaian para pemimpin masa depan Inggris.

Kawan-kawan dekat Theresa mengatakan, keduanya dipertemukan oleh Benazir Bhutto, yang kemudian menjadi perdana menteri Pakistan, saat menghadiri satu pesta. Dan, empat tahun kemudian mereka menikah.

Theresa memulai karier politiknya setelah terpilih sebagai anggota parlemen pada 1997 untuk daerah pemilihan Maidenhead, Berkshire.

Dua tahun kemudian ia ditunjuk menjadi menteri bayangan untuk urusan pendidikan ketika Partai Konservatif dipimpin William Hague dan pada 2002 ia menjadi pengurus inti partai di bawah kepemimpinan Iain Duncan Smith.

Ketika karier David Cameron dan George Osborne meroket di Partai Konservatif, Theresa seperti tenggelam dan tak mendapat peran penting.

Baru pada 2009 ia diberi pos menteri bayangan untuk bidang ketenagakerjaan dan pensiunan. Saat Partai Konservatif berkuasa dengan berkoalisi dengan Liberal Demokrat, Theresa ditunjuk menjadi menteri dalam negeri.

Kursi menteri dalam negeri dikenal sebagai "kuburan karier" beberapa politikus, tetapi di tangan Theresa jabatan ini justru semakin meneguhkan dirinya sebagai politikus ulung.

Angka kejahatan menurun, rencana teror digagalkan pada 2013, dan ia mendeportasi ulama radikal Abu Qatada.

Ia juga membenahi kepolisian dan dikenal dengan pernyataannya bahwa masalah korupsi "tidak hanya dilakukan segelintir perwira saja".

Namun ia juga dikritik ketika terjadi keterlambatan penerbitan paspor dan dianggap gagal memenuhi target masuknya pendatang di bawah 100.000 orang per tahun.

Analis politik Inggris sebelumnya memperkirakan peluang Theresa menjadi perdana mungkin baru muncul setelah 2018.

Namun, hasil referendum Brexit pada 23 Juni lalu rupanya mengubah "nasib politik" Theresa.

Referendum telah membelah Inggris dan juga Partai Konservatif dan Theresa dianggap sebagai calon kuat untuk mengakhiri perpecahan ini.

Ia dikenal sebagai pribadi yang tangguh dan tak segan untuk menyampaikan kenyataan sulit di dalam tubuh Partai Konservatif. Inilah yang membuatnya bertahan di 'lingkaran atas' partai dalam 17 tahun terakhir.

Banyak yang mengatakan tantangan yang dihadapi Theresa akan sangat besar, mulai dari menyatukan kembali Inggris yang terbelah akibat referendum dan memimpin perundingan Inggris keluar dari Uni Eropa (Brexit).

Theresa adalah pendukung Inggris tetap berada di Uni Eropa, namun dia mengatakan Brexit adalah Brexit.

"Kita tak mungkin mengubah keputusan ini. Yang harus dilakukan sekarang adalah bagaimana mendapatkan manfaat maksimal dengan berada di luar Uni Eropa," kata dia.**/kompas.com

 
Berita Terbaru >>
Jokowi Tegaskan tak ada Tim Transisi untuk Pemerintahan Prabowo-Gibran
Komisi II DPR: Pemerintah Segera Selesaikan Pembayaran Lahan Tol Pekanbaru-Padang
Alek Kurniawan Resmi Sandang Gelar Doktor Ilmu Pemerintahan IPDN
Pemerintah Segera Bentuk Satgas Pemberantasan Judi Online
Bandara SSK II Pekanbaru Catat Kenaikan Penumpang Signifikan Musim Lebaran 2024
Atasi Kenaikan Debit Air, PLTA Koto Panjang Buka Spillway Gate
Serapan Hanya 20 Persen, Pj Wako Minta OPD Tingkatkan Realisasi Anggaran
Kurir Sabu 23,8 Kg Ditangkap di Medan, Pernah Dipenjara 2 Kali
Diduga Korupsi Bansos Rp 1,7 Miliar Mantan Bupati Bone Bolango Ditahan
Bersinergi dengan Pemkab Pelalawan, Bupati Zukri Terima PJS Award 2024
 


Home

Redaksi | Pedoman Media Siber | Indeks Berita
© 2012-2022 PT Media Klik Riau, All rights reserved.
Comments & suggestions please email : redaksi.klikriau@gmail.com