Kondisi SD Jauh Kampung Sidodadi Bengkalis Sangat Menyedihkan
Minggu, 21/Agustus/2016 - 17:22:43 WIB
BENGKALIS - Sungguh menyedihkan kondisi sekolah di kampung Sidodadi Desa Bukit Kerikil Kecamatan Bukit Batu Kabupaten Bengkalis ini. Sekolah Dasar (SD) Jauh Negeri 026 Sidodadi harus membayar uang sekolah Rp50 Ribu per murid per bulan, sekedar memenuhi biaya bensin seorang ibu guru honorer bernama Elra Satiwi ( Tiwi) yang sudah menginjak 3 tahun mengajar di sekolah jauh ini.
Jarak yang ditempuh seorang guru honorer yang luar biasa pengabdiannya ini, kurang lebih 30 km dari rumahnya, menempuh jalan gambut yang sangat memprihatinkan, debu waktu musim kemarau dan becek berlubang bahkan sering jatuh jika kondisi musim hujan.
Ibu guru Tiwi ini menempuh infrastruktur yang sangat memprihatinkan, sudah 2 tahun mengajar secara bergantian untuk 10 orang murid anak TK, 7 orang murid anak kelas 1 SD dan 9 orang murid untuk kelas 4. Baru tahun 2016 ini ada seorang guru honorer lagi yg coba membantu ibu guru Tiwi yaitu ibu guru Nur Hasanah.
"Dengan rata rata mendapat 400ribu/bulan hasil sumbangan orang tua murid, uang itu saya hitung hitung sudah habis untuk biaya bensin pulang pergi Ibu guru Tiwi ke rumah orang tuanya yang berjarak 30 Km dari sekolah," ujar Sahat Hutabarat.
Sahat Hutabarat yang mendirikan cabang unit lapangan Laboratorium Kedaulatan Pangan Agribisnis Kerakyatan ( Laboratorium KPAK ) organisasi Persaudaraan Mitra Tani Nelayan Indonesia ( PETANI) yang berbasis pertanian berkelanjutan berkemandirian buat sendiri pupuk organik dengan bahan kearifan lokal untuk meninggalkan ketergantungan pupuk kimia di kampung Sidodadi.
Sahat Hutabarat mengatakan APBD kabupaten Bengkalis termasuk sepuluh besar di seluruh Indonesia dan alokasi untuk anggaran pendidikan mencapai kurang lebih 20 persen. "Tapi inilah fakta yang saya lihat di sebuah sekolah kabupaten Bengkalis ini" kata Sahat.
"Dengan niat yang baik dan jaringan yang ada saya akan mencari jalan keluar dan menemui uptd pendidikan dari tingkat kecamatan, kabupaten, Propinsi bahkan mengusahakan akan menyampaikan ke Staf Presiden di Jakarta agar ada kepedulian untuk sekolah ini, agar hak hak dasar rakyat mendapatkan pendidikan berkualitas, negara harus menjalankan tugas dan fungsinya," ujarnya.
Masyarakat di kampung Sidodadi terdiri kurang lebih 40 kepala keluarga dengan kehidupan dan kemiskinan yang sangat memprihatinkan dan sering dikriminalisasi dalam kasus kasus konflik agraria.
"500 meter dari sekolah ini ada koorporasi besar Hutan Tanaman Industri pemasok pabrik kertas Sinar Mas Group, tapi kita menemukan kondisi pendidikan seperti ini, ketimpangan itu sangat sangat mengecewakan. APBD Kabupaten Bengkalis yang besar dan disampingnya sebuah koorporasi Sinar Mas Group yang kita tahu menguasai lahan yang sangat luar biasa luas dan berkitakadilan," kata Sahat Hutabarat mendambakan perhatian yang sungguh-sungguh untuk aspek pendidikan ini.**/nai