Jumat, 29 Maret 2024
Follow:
Home
6 Bulan Jabat Kapolda Riau, Ini Sejumlah Persoalan yang Dihadapi Brigjen Supriyanto
Sabtu, 24/September/2016 - 15:10:32 WIB
 
 
TERKAIT:
   
 
PEKANBARU-Kepala Kepolisian Republik Indonesia, Jenderal Tito Karnavian mengganti dua pimpinan Polda Riau yang terdiri dari Kapolda Brigjen Pol Supriyanto dan Wakapolda Kombes Pol Suharsono secara bersamaan ke Markas Besar Polri. Mutasi tersebut tertuang dalam Telegram Rahasia Kapolri dengan Nomor : ST/2325/IX/2016, tertanggal 23 September 2016.
  
Dalam TR tersebut dinyatakan jika Kapolda Riau saat ini, Brigjen Pol Supriyanto akan diangkat dengan jabatan barunya sebagai sebagai Irwil II Itwasum Polri. Posisinya akan digantikan oleh Brigjen Pol Zulkarnain yang saat ini menjabat sebagai Kapolda Maluku Utara.
  
Sementara, Wakapolda Riau, Kombes Pol Suharsono memperoleh jabatan baru sebagai Irbidjemen SDM Itwil III Itwasum Polri. Posisi Kombes Suharsono yang baru 3 bulan menjabat Wakapolda Riau itu akan digantikan oleh Kombes Pol Ermi Widyatno yang saat ini menjabat selaku Widyaiswara Muda Sespimti Sespim Polri.
  
Usai beredarnya TR ini, Kapolda Riau, Brigjen Pol Supriyanto langsung mengirimkan pesan melalui aplikasi ''whatsapp'' kepada sejumlah media. Dalam pesannya, Kapolda menyampaikan kalimat perpisahan kepada awak media di Riau.
  
''Kepada rekan-rekan, saya beserta keluarga mohon maaf atas segala kesalahan kami; baik yang disengaja ataupun tidak disengaja. Dan tak lupa saya beserta keluarga mengucapkan terimakasih atas segala sesuatu yang telah diberikan kepada kami. Semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan Rahmat & Ridhonya kepada kita semua.... Aamiin YRA (Supriyanto & Keluarga Mohon diri),'' kata Brigjen Pol Supriyanto, sebagaimana dilansir Antara.
  
Brigjen Pol Supriyanto menjabat sebagai Kapolda Riau selama lebih kurang enam bulan menggantikan pejabat sebelumnya. Tidak kalah singkat, Kombes Pol Suharsono hanya menjabat sebagai Wakapolda Riau selama 3 bulan, usai dilantik pada 10 Juni 2016 lalu.
  
Selama menjabat, Brigjen Pol Supriyanto menghadapi berbagai persoalan, terutama terkait bencana Karhutla dan kisruh di Polres Kepulauan Meranti.
  
Perkara Karhutla, Kapolda harus menanggung penerbitan Surat Perintahnya Dimulainya Penyidikan terhadap 15 perusahaan yang diduga terlibat kebakaran hutan dan lahan pada 2015 lalu. Kendati, terbitnya SP3 tersebut terjadi bukan pada zamannya, namun publik terus mendesak dirinya untuk mencabut SP3 tersebut.
  
Pada pertengahan Agustus 2016, Karhutla Riau sempat terus meluas di beberapa wilayah di Riau. Kapolda bahkan turun langsung memimpin operasi pemadaman ke lapangan bersama TNI, BPBD dan Manggala Agni.
  
Karhutla di Riau sendiri disebut berhasil ditekan signifikan 2016 ini; dan diakui oleh seluruh pihak merupakan kerjasama yang apik antara TNI, Polri, BPBD, Manggala Agni dan seluruh jajaran yang tergabung dalam Satgas.
  
Berikutnya, masalah Meranti Berdarah yang memakan korban jiwa dari masyarakat, bernama Isruli. Sebelumnya, ratusan warga mengepung dan berusaha menyerang polisi di Mapolres Meranti karena tewasnya Apri Adi Pratama secara tidak wajar setelah ditangkap polisi.
  
Atas insiden tersebut, Brigjen Pol Supriyanto mencopot AKBP Asep Iskandar selaku Kapolres Meranti, hingga akhirnya Mabes Polri mengangkat AKBP Barliyansyah sebagai pucuk pimpinan di Polres Meranti. Sejumlah polisi lainnya terancam dipecat sebagai anggota Polri.
  
Terakhir, Brigjen Pol Supriyanto dibuat pusing akibat tudingan masyarakat yang menyebut sejumlah pejabat utama di lingkungan Polda Riau kongkow-kongkow dengan salah seorang pengusaha kelapa sawit yang tengah didalami keterlibatannya dalam masalah karhutla di Rokan Hulu. Meski pada akhirnya Divpropam Mabes Polri memastikan bahwa foto itu sama sekali tidak ada kaitannya dengan pembahasan SP3.
  
Atas masalah-masalah di atas, Brigjen Pol Supriyanto kerap dipanggil ke Mabes Polri dan DPR RI untuk dimintai keterangannya.
  
Kendati begitu, Brigjen Pol Supriyanto dikenal sebagai pejabat yang suka terjun langsung ke lapangan untuk menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapi. Baik ke lokasi lahan yang terbakar hingga menginap di lapangan, mengunjungi Meranti menjumpai masyarakat dan rumah duka pasca tragedi Meranti Berdarah dan terus berusaha mencegah Karhutla.
  
Pada zamannya juga, telah ditetapkan dua korporasi sebagai tersangka karhutla, yakni PT Wahana Sawit Subur Indah yang beroperasi di Kabupaten Siak, dimana Direktur Utamanya berinisial OA juga telah ditetapkan sebagai tersangka perorangan dari korporasi. Satu perusahaan lainnya, yaitu PT Sontang Sawit Permai di Kabupaten Rokan Hulu. (ee)

Teks Foto: Brigjen Supriyanto. (f: ant)

 
Berita Terbaru >>
3 Calon Pj Wako Pekanbaru Segera Diusulkan
Pembobol Toko HP di Pekanbaru Ditembak Polisi!
Pj Gubri Resmikan Masjid Taqwa Muhammadiyah Tuah Madani
TK An Namiroh 2 Pekanbaru Berbagi Nasi Kotak di Simpang Srikandi Ujung
Maksimalkan Pelayanan, Pemko Pekanbaru akan Bangun Dua Pos Damkar Baru
Agar Mudik Aman dan Nyaman, Hindari Tanggal Ini!
ICCR Bagikan Ratusan Paket Sembako untuk Warga Sidomulyo Barat Tuah Madani
Bahas Pelaksanaan HUT, Ini Tiga Agenda Besar PJS
Nikel di Sultra Milik Semua Rakyat Sultra, Pemerintah Harus Lebih Adil
Truk Terobos Palang Pintu, Masinis KA Putri Deli Terluka
 


Home

Redaksi | Pedoman Media Siber | Indeks Berita
© 2012-2022 PT Media Klik Riau, All rights reserved.
Comments & suggestions please email : redaksi.klikriau@gmail.com