NEW YORK-Dewan Keamanan (DK) PBB secara resmi mencalonkan mantan Perdana Menteri Portugal Antonio Guterres sebagai Sekretaris Jenderal (Sekjen) PBB yang baru. Selanjutnya Guterres hanya tinggal menunggu penetapan dari Majelis Umum PBB.

Seperti dilansir AFP dan Reuters, Jumat (7/10/2016), sebanyak 15 negara anggota DK PBB telah mengadopsi resolusi pencalonan resmi Guterres sebagai Sekjen PBB yang baru pilihan mereka. Resolusi itu juga berisi permohonan kepada Majelis Umum PBB untuk menetapkan Guterres sebagai Sekjen PBB.

Tepuk tangan membahana saat rapat tertutup digelar di markas PBB pada Kamis (6/10) waktu setempat. Dalam rapat tersebut, negara anggota DK PBB menggelar voting resmi yang hasilnya secara mutlak merekomendasikan Guterres untuk memimpin PBB selama lima tahun ke depan mulai 1 Januari 2017.

Sebanyak 193 negara anggota Majelis Umum PBB akan menggelar voting penetapan pada Kamis (13/10) mendatang untuk Guterres. Dia akan menggantikan Ban Ki-moon yang akan menyelesaikan masa jabatannya yang telah berlangsung dua periode pada 31 Desember mendatang.

Sebagaimana dilansir detik.com, Guterres akan menjadi Sekjen PBB ke-9, namun dia menjadi yang pertama yang memiliki latar belakang mantan kepala pemerintahan. Sebelumnya, jabatan Sekjen PBB lebih banyak dipegang oleh mantan Menteri Luar Negeri (Menlu), termasuk Ban yang merupakan mantan Menlu Korea Selatan.

Kemenangan mutlak Guterres dalam voting resmi DK PBB ini terjadi setelah berbagai voting informal digelar. Dalam beberapa voting informal sebelumnya, Guterres selalu menempati posisi teratas.

Salah satunya voting informal terakhir pada Rabu (5/10) waktu setempat, dengan hasil 13 negara dari total 15 negara anggota DK PBB mendukung Guterres. Jalan Guterres menuju kursi Sekjen PBB semakin mulus setelah tidak ada satupun negara anggota tetap DK PBB yang memvetonya.

Hasil voting ini mengejutkan sejumlah diplomat PBB yang tidak mengharapkan seorang kandidat yang blak-blakan dan memiliki pengalaman politik yang kuat, mampu meraup dukungan penuh dari lima negara anggota tetap DK PBB. Lima negara anggota tetap DK PBB adalah Inggris, China, Prancis, Rusia dan Amerika Serikat (AS).

Guterres menjabat PM Portugal pada tahun 1995 - 2002, kemudian dia menjabat Kepala Badan Pengungsi PBB atau UNHCR hingga Desember tahun lalu. Selain Guterres, ada 13 kandidat lainnya, dua di antaranya mundur di tengah jalan, termasuk tujuh kandidat wanita dalam pencalonan kepala badan dunia ini. (ee)

(f: dtc)