Jumat, 29 Maret 2024
Follow:
Home
Angka Bunuh Diri di Riau Tergolong Tinggi, Terbanyak di Pekanbaru
Senin, 10/Oktober/2016 - 12:19:27 WIB
 
 
TERKAIT:
   
 
PEKANBARU-Fenomena bunuh diri di Riau sejak awal Januari hingga Oktober 2016 semakin memprihatinkan. Tercatat ada 38 orang nekat mengakhiri hidupnya dengan cara beraneka ragam. Mereka dominan melakukan gantung diri dan paling banyak terjadi di Kota Pekanbaru.

Faktor usia tidak menjadi patokan, sebab tidak hanya remaja. Pada usia dewasa bahkan sudah lanjut usia juga nekat mengakhiri hidupnya. Faktor penyebabnya ada beberapa hal, mulai dari ekonomi, hubungan asmara hingga tekanan hidup dan status sosial.

''Sejak awal Januari hingga saat ini, kami mencatat ada 10 orang yang melakukan bunuh diri. Paling banyak memang gantung diri,'' ujar Kapolresta Pekanbaru Kombes Pol Toni Hermawan kepada merdeka.com, Minggu (9/10).

Bahkan, hampir setiap bulan warga Pekanbaru menggantung dirinya sendiri. Usia mereka mulai dari 21 hingga 78 tahun. Cara mengakhiri hidupnya juga beragam. ''Caranya beda-beda, ada yang gantung diri, minum deterjen, dan lompat dari atas gedung,'' ucapnya.

Para korban juga bukan hanya pengangguran, banyak para pekerjaan, mahasiswa, buruh sawit hingga Ibu Rumah Tangga.

''Kejadiannya hampir setiap bulan ada satu kasus. Pada bulan Januari 1 kasus, Februari 1 kasus, Maret 2 kasus, Mei 1 kasus, Juni 1 kasus, Juli 2 kasus, September 1 kasus dan Oktober 1 kasus,'' terang Toni.

Untuk di kabupaten Siak, kepolisian mencatat ada 7 kejadian korban bunuh diri yang dilakukan warga di sejumlah kecamatan. "Di Siak ada 7 kasus bunuh diri, Kerinci Kanan ada 1 korban, Sungai Apit ada 1, kecamatan Siak ada 2, Kandis ada 2, dan Saba Auh ada 1," ujar Kapolres Siak AKBP Restika Perdamean Nainggolan.

Sedangkan di kabupaten Kuantan Singingi tercatat ada 1 orang yang bunuh diri. Begitu juga di kabupaten Rokan Hulu, 1 warga juga nekat mengakhiri hidupnya.

''Untuk di kabupaten Pelalawan ada 5 kasus terjadi bunuh diri,'' ujar Kasat Reskrim Polres Pelalawan AKP Herman Pelani.

Kapolres Indragiri Hilir AKBP Dolifar Manurung Sik mengatakan, di wilayah hukum yang dia pimpin, sejak Januari hingga akhir September ada 4 orang yang melakukan bunuh diri.

''Di kabupaten Kampar ada 3 kasus bunuh diri, yakni di kecamatan Tapung Hilir 1 kasus Perhentian Raja 1, dan Tapung Hulu 1,'' ujar Kapolres Kampar AKBP Edy Sumardi Priadinata Sik.

Sedangkan di kabupaten Bengkalis, Kapolres Bengkalis AKBP Hadi Wicaksono mengatakan ada 4 kasus bunuh diri priode Januari hingga September 2016. "Rata-rata korban mengakhiri hidupnya dengan gantung diri," katanya.

Untuk di kabupaten Indragiri Hulu, Rokan Hilir, kepolisian mencatat tidak ada terjadi kasus bunuh diri. Sedangkan kotamadya Dumai, dari data yang dirangkum terjadi 3 kasus bunuh diri hingga September 2016.

Menurut Pakar Psikolog, Ahmad Hidayat, kasus bunuh diri terjadi lantaran seseorang yang protes akan lingkungan dan orang-orang sekitar yang tidak peduli kepadanya. Bahkan dari beberapa kasus yang terjadi, orang yang bunuh diri karena faktor ekonomi, biasanya protes karena pemerintah yang mengabaikan hak-haknya.

''Orang bunuh diri biasanya protes dengan lingkungan, seperti keluarga ayahnya atau pacar, orang yang membuatnya kecewa. Biasanya untuk mencari perhatian, jadi dia melampiaskan kepuasan tapi dengan menyakiti diri sendiri,'' ujar Ahmad.

Dikatakan Ahmad, banyaknya orang bunuh diri di Riau khususnya terbanyak di Pekanbaru, lantaran protes atau tidak kuat dengan fenomena sosial. Di sisi ekonomi, jika korban tidak puas dengan pemerintah lalu melakukan bunuh diri itu wujudnya protes terhadap pemerintah. Namun jika faktor asmara atau keluarga, artinya seseorang itu protes dengan kekasih atau keluarganya.

''Jadi bunuh diri itu adalah semacam protes atas situasi yang dialaminya. Dia ingin, orang tahu bahwa dia sakit hati atau marah. Dan setelah kejadian, orang yang tahu yaitu yang membuatnya sakit hati,'' kata Ahmad.

Selain itu, orang yang bunuh diri bisa juga sebagai wujud protes terhadap masyarakat yang tidak perduli dan cuek kepadanya. Sehingga, dia melakukan bunuh diri. Orang itu ingin marah tapi melampiaskan pada dirinya sendiri.

''Orang yang bunuh diri biasanya orang yang tertutup. Dia memikirkan masalahnya sendiri dan jika tidak mencapai jalan keluar maka akan melakukan bunuh diri,'' kata dosen psikologi di Universitas Islam Riau ini.

Ketika ada salah satu keluarga yang menunjukkan perubahan sikap, Ahmad berharap agar pihak keluarga memperhatikannya. Baik itu permasalahannya maupun apa yang diinginkannya serta tidak melukai hatinya, dan membawanya ke ahli Psikolog yang memiliki izin praktek.

''Masyarakat, keluarga dan pemerintah harus lebih peka melihat ciri-ciri seseorang yang berpotensi melakukan bunuh diri. Sebab, dari beberapa kasus, banyak orang yang butuh perhatian dengan cara bunuh diri. Sebenarnya orang itu ingin dihalangi sat bunuh diri, namun tak sedikit pula yang bunuh diri karena memang sudah sangat kecewa,'' ujarnya.

Seseorang yang bunuh diri dan ingin dihalangi biasanya melakukan di dalam rumah namun dengan kondisi pintu rumah tidak dikunci atau di tempat terbuka seperti di atas gedung dan mengancam akan lompat kebawah. Dan pada orang yang memang terlanjur putus asa dan kecewa dalam kategori berat, dia akan mengunci pintu agar tidak seorang pun yang menghalanginya untuk melakukan itu.

''Sebenarnya orang yang bunuh diri itu banyak kasus lantaran mencari perhatian atau ada juga yang mengalami depresi. Tidak dapat dukungan dari keluarga, lingkungan perangkat desa, dan pemerintah,'' ujarnya.

Selain mencari perhatian, orang yang melakukan bunuh diri juga karena wujud balas dendam atas pemerintah yang cuek akan kondisi ekonominya. Sehingga dia ingin ketika sudah meninggal, orang akan membicarakannya.

''Ini yang harus diperhatikan pemerintah, jika kasus bunuh diri terjadi karena ekonomi, pemerintah harus lebih memperhatikan hak-haknya. Memang sudah ada program pemerintah, tapi itu harus lebih terjangkau (tepat sasaran),'' ucapnya. (ee)

Ilustrasi. (f: int)

 
Berita Terbaru >>
3 Calon Pj Wako Pekanbaru Segera Diusulkan
Pembobol Toko HP di Pekanbaru Ditembak Polisi!
Pj Gubri Resmikan Masjid Taqwa Muhammadiyah Tuah Madani
TK An Namiroh 2 Pekanbaru Berbagi Nasi Kotak di Simpang Srikandi Ujung
Maksimalkan Pelayanan, Pemko Pekanbaru akan Bangun Dua Pos Damkar Baru
Agar Mudik Aman dan Nyaman, Hindari Tanggal Ini!
ICCR Bagikan Ratusan Paket Sembako untuk Warga Sidomulyo Barat Tuah Madani
Bahas Pelaksanaan HUT, Ini Tiga Agenda Besar PJS
Nikel di Sultra Milik Semua Rakyat Sultra, Pemerintah Harus Lebih Adil
Truk Terobos Palang Pintu, Masinis KA Putri Deli Terluka
 


Home

Redaksi | Pedoman Media Siber | Indeks Berita
© 2012-2022 PT Media Klik Riau, All rights reserved.
Comments & suggestions please email : redaksi.klikriau@gmail.com