PEKANBARU-Pengamat politik, Maxasi Indra menyebut pasangan calon Walikota dan Wakil Walikota Pekanbaru periode 2017-2022, Ramli Walid-Irvan Herman secara kekuatan politik tidak boleh dipandang sebelah mata.
Dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (Fisip) Universitas Riau (UR) itu mengakui, dilihat dari sisi kedekatan aspek politik Ramli sangat pandai dalam memilih pasangan. Alasannya, Irvan yang dipilih berada pada posisi pasangan calon yang lahir dari hasil kreasi politik antara Rusli Zainal dan Herman Abdulllah.
''Walapun sosok tokoh sejati itu masih ada pada Herman Abdullah, justru mereka ditopang oleh kepopuleran itu,'' kata Maxasi di ruangan Dosen Fisip UR, Rabu (12/10/2016), sebagaimana dilansir halloriau.com.
Selain itu menurut Maxasi, karir politik Ramli selama ini terbilang bersih dan jauh dari isu korupsi. Apalagi, kata Maxasi pengalaman Ramli di dunia birokrat tidak perlu diragukan lagi, meskipun karirnya tidak pernah di Kota Pekanbaru.
"Pamongnya Ramli tidak bisa disepelekan, dia sudah mempunyai pengalaman yang begitu banyak dan bermacam-macam di pemerintahan ini," tambah Maxasi.
Begitu juga dengan Irvan, dokter sekaligus pengusahan yang baru menyelesaikan pendidikan Magisternya itu di Universitas Pasundan, menurut Maxasi adalah pasangan yang tepat bagi Ramli untuk memimpin Pekanbaru lima tahun kedepan. Karena, Kata Maxasi persepsi publik secara positif yang lekat pada ayah kandungnya itu, Herman Abdullah akan bisa dikemas sedemikian rupa, sehingga efeknya akan berdampak pada Ramli-Irvan.
''Itulah kekuatan lain Ramli-Irvan yang tidak dimiliki pasangan lain,'' bebernya.
Menurutnya lagi, pasangan yang diusung 5 partai politik di Pilkada 2017, Golongan Karya (Golkar), Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura), dan Partai Nasional Demokrat (Nasdem) itu berada dibelakang tokoh-tokoh secara politik telah teruji.
''Apalagi track record Pak Herman Abdullah sebagai Mantan Walikota dua periode,'' sebutnya.
Ditambah lagi, menurutnya masyarakat saat ini akan cenderung dengan hal yang bersifat hoax. Walaupun itu belum terbukti, dan hanya bersifat pengharapan. Ramli-Irvan hanya lakukan pengenalan lebih gencar ke masyarakat.
'''Dengan masa waktu yang ada, Ramli-Irvan hanya perlu sosialisasi secara langsung umum bebas rahasia (luber) dan jujur dan adil (jurdil)''" tutupnya. (ee)
Teks Foto: Ramli Walid. (f: int)