PEKANBARU - Setelah kurang lebih satu jam lamanya menggelar pertemuan tertutup membahas kasus kematian bayi M Zikli (18 bulan) yang tewas tak wajar semasa dititipkan di panti asuhan Yayasan Tunas Bangsa, Komisi VIII DPR RI meminta agar Polresta Pekanbaru dapat menuntaskan kasus hukum kematian bayi malang tersebut.

Rombongan wakil rakyat itu juga meminta agar Dinas Sosial Riau maupun Dinas Sosial Pekanbaru bisa lebih teliti lagi dalam melakukan pengawasan dan evaluasi terhadap keberadaan yayasan ataupun panti-panti asuhan yang ada di Kota Bertuah.

"Kita ingin Polresta Pekanbaru bisa menyelesaikan kasus (kematian M Zikli) ini sehingga bisa cepat didapatkan kepastian hukumnya. Tentu kita juga mendapat pelajaran penting dari kasus itu. Dalam hal ini, Dinsos seharusnya lebih teliti melakukan pengawasan yayasan serta panti-panti yang ada. Termasuk mengevaluasi keberadaan yayasan yang bukan dibawah naungan pemerintah kota maupun provinsi," ujar anggota Komisi VIII DPR RI, Desi Ratnasari saat ditemui riauterkini.com usai mengikuti pertemuan tertutup di ruang Bunga Kiambang Polresta Pekanbaru, Kamis (09/02/2017).

Mantan artis papan atas Tanah Air tersebut menyebutkan, pengawasan itu hendaknya juga dilakukan secara berkala sehingga kasus kematian M Zikli tak terulang lagi di kemudian hari.

Pantauan riauterkini.com, saat menggelar pertemuan tertutup, penyidik Polresta Pekanbaru juga menghadirkan tersangka Lili menemui rombongan anggota Komisi VIII DPR RI di Bunga Kiambang. Tersangka pemilik Yayasan Tunas Bangsa itu ikut dihadirkan karena para wakil rakyat ingin mendengar langsung pengakuan dari yang bersangkutan.**/rtc