PEKANBARU - Pemudik yang ingin pulang kampung ke Sumatera Barat dihimbau berhati-hati karena di sejumlah titik jalur lintas di lokasi tersebut rawan longsor. Meski sudah ada jalur alternatif, tapi kondisinya masih sama, yaitu rawan longsor jika diguyur hujan.
Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman menjelaskan, titik rawan itu berada di jalur lintas Pekanbaru - Kampar yang menuju langsung ke Sumatera Barat. Selanjutnya jalur alternatif ada di jalur lintas di Kabupaten Kuantan Singingi.
"Daerah tersebut rawan longsor karena tanahnya perbukitan," kata pria disapa Andi Rachman itu usai gelar pasukan Operasi Ramadniya Siak 2017 untuk mengamankan mudik lebaran di SPN Pekanbaru, Senin (19/6/2017) siang.
Sebagai antisipasi, Andi Rachman sudah memerintahkan Dinas Pekerjaan Umum menyiagakan alat berat di sejumlah titik rawan longsor. Pada H-7 alat itu sudah wajib ada di lokasi untuk menghindari hal tak diinginkan.
"Juga sudah diperintahkan UPT-UPT terkait yang punya tugas perbaikan jalan untuk menyiagakan alat berat," kata politisi Golkar Riau ini.
Meskipun sejumlah jalur lintas tidak siap pengerjaannya, Andi Rachman menyatakan persiapan pengamanan mudik tahun ini lebih baik dari sebelumnya. Diapun menghimbau pemudik hati-hati dan didoakannya selamat sampai tujuan.
Sementara itu, Kapolda Riau Irjen Pol Zulkarnain Adinegara menyebut bahwa gangguan bagi pemudik tidak hanya longsor. Ada juga jalan rusak, seperti yang terdapat di Tembilahan, Kabupaten Indragiri Hilir.
Kawasan ini merupakan jalur lintas Sumatera yang menghubungkan Provinsi Riau dengan Provinsi Jambi. Perbaikan jalan di sini sudah dilakukan jauh hari, hanya saja tidak selesai menjelang H-7.
"Masih ada keluhan terkait jalan, salah satunya berada di Tembilahan, jalannya rusak," ucap mantan Kapolda Maluku Utara ini.
Zulkarnain menyatakan, perbaikan sudah tidak bisa dilakukan pada H-7 lebaran. Hal itu sudah dirapatkan di pemerintahan pusat karena sebelumnya diperintahkan perbaikan jalan selesai menjelang H-7.
Kondisi ini sangat disayangkan oleh Zulkarnain karena banyak kendala membuat jalan rusak tidak diperbaiki. Salah satunya terkait tender dan regulasi karena jalur lintas merupakan milik negara, sehingga tidak bisa diperbaiki daerah.
Faktor lainnya, tambah Zulkarnain, tidak adanya data lengkap dari instansi terkait di pemerintah daerah maupun kementerian perwakilan Riau tentang jalan rusak dan berlubang di Riau.
"Ini sangat disayangkan karena untuk masyarakat. Sebetulnya kalau mau, di kita ada datangnya, lengkap. Tapi ya sudahlah, sekarang kita fokus mengamankan pemudik agar sampai tujuan," ucap Zulkarnain.***/suk