Kamis, 28 Maret 2024
Follow:
Home
Tinggal di Gubuk Reot, Warga Pekanbaru Ini Anaknya Juga Putus Sekolah
Rabu, 26/Juli/2017 - 17:17:34 WIB
 
 
TERKAIT:
   
 
PEKANBARU - Kristina (30) warga Jalan Tanjung Batu, Gang Berdikari Kelurahan Pesisir,  Kecamatan Lima Puluh, Pekanbaru, harus tinggal di gubuk reot sejak 15 tahun lalu dan anaknya putus sekolah, karena kemiskinan keluarga mereka.

Tina, seorang buruh cuci, saat ini harus menghidupi 7 anak seorang diri. 3 bulan lalu suaminya, Dadang Irwansyah, yang bekerja sebagai Anak Buah Kapal (ABK) yang pergi begitu saja tanpa kabar dan berita.

Di bawah naungan rumah papan kayu berukuran 5X6 meter dan beralaskan lantai semen yang sudah banyak rusak di berbagai sisi itu, Tina kerap mengusap dada dan terkadang sedih saat melihat anak di sekitar rumah tetangganya bersekolah.

Anak keduanya Putra Sandi (13) dan anak ketiga Putri Ayu Lestari (12) terpaksa berhenti sekolah sampai di kelas 3 Sekolah Dasar (SD) karena tidak punya biaya.

"Anak saya yang pertama ikut kakak saya di Medan. Dia disekolahkan kakak saya di sana," kata Tina.

Sementara, anak keempatnya Bunga Citra Lestari (9 tahun) didaftarkan masuk di kelas 1 Sekolah Dasar Negeri (SDN) 127 Jalan Tanjung Batu, Kelurahan Pesisir, Kecamatan Lima Puluh. Sementara anak kelima, anak keenam dan ketujuh masih balita.

Dia sendiri mengaku bingung saat sekolah tempat anaknya mengenyam pendidikan meminta sejumlah uang kebutuhan seragam sekolah. Sementara, uang yang dia dapatkan dari biaya upah cuci harian hanya sekitar Rp20-25 ribu per hari.

"Bagaimana saya mau membayar, upah saya mencuci baju hanya cukup untuk biaya makan saja," ucap Tina.

Sebelum mendapat pekerjaan sebagai buruh cuci harian panggilan, dia mengaku sebelumnya tak memiliki pekerjaan. Untuk menyambung hidup, Tina mendapatkan bantuan sumbangan swadaya dari warga sekitar rumahnya. Bantuan itu, diberikan secara sukarela oleh warga untuk kebutuhan membeli beras.

"Satu hari bisa masak 3 tekong beras. Itu untuk makan saya dan anak-anak. Cukup tak cukup, saya bersyukur saja," ucap perempuan yang belum lama ini memeluk agama Islam tersebut.

Untuk pembuatan administrasi kependudukan seperti KTP saja, dia mengaku tidak memiliki uang. Ketujuh anaknya juga sampai saat ini belum memiliki akte kelahiran.

"Ada KK saya, terakhir dibuat tahun 2005. Mau buat, biaya tak ada pak. Saya juga ingin mengurus KTP, KK dan akte kelahiran. Tapi mau gimana, uang tak ada," ucap Tina yang mengaku sudah menetap di daerah tersebut 15 tahun lamanya.

Melihat kondisi ini, Anggota DPRD Kota Pekanbaru Roem Diani Dewi mengaku prihatin. Harusnya, Camat dan Lurah melakukan pendataan terhadap warga yang ada di lingkungannya.

"Kejadian ini seolah-olah luput dari perhatian pemerintah," kata politisi PKS tersebut.

Dia menyebut, disaat Kota Pekanbaru sibuk merayakan Hari Anak Nasional (HAN) dan Kota Pekanbaru disebut-sebut sebagai kota layak anak, ternyata masih ada kaum marjinal yang berada di tengah kota.

"Disaat Pemko Pekanbaru sibuk dengan prestasinya, ternyata masih banyak anak di Pekanbaru yang tidak dapat perhatian semestinya," sebutnya.

"Aneh saja, ada Camat dan Lurah sebagai ujung tombak yang tidak mengetahui warganya seperti ini," terangnya.

Karena kesejangan ekonomi, keluarga Tina di Kecamatan Lima Puluh, luput dari perhatian pemerintah. Mereka bahkan tidak mendapatkan bantuan apapun sebagai warga Kota Pekanbaru.**/riki/datariau

 
Berita Terbaru >>
3 Calon Pj Wako Pekanbaru Segera Diusulkan
Pembobol Toko HP di Pekanbaru Ditembak Polisi!
Pj Gubri Resmikan Masjid Taqwa Muhammadiyah Tuah Madani
TK An Namiroh 2 Pekanbaru Berbagi Nasi Kotak di Simpang Srikandi Ujung
Maksimalkan Pelayanan, Pemko Pekanbaru akan Bangun Dua Pos Damkar Baru
Agar Mudik Aman dan Nyaman, Hindari Tanggal Ini!
ICCR Bagikan Ratusan Paket Sembako untuk Warga Sidomulyo Barat Tuah Madani
Bahas Pelaksanaan HUT, Ini Tiga Agenda Besar PJS
Nikel di Sultra Milik Semua Rakyat Sultra, Pemerintah Harus Lebih Adil
Truk Terobos Palang Pintu, Masinis KA Putri Deli Terluka
 


Home

Redaksi | Pedoman Media Siber | Indeks Berita
© 2012-2022 PT Media Klik Riau, All rights reserved.
Comments & suggestions please email : redaksi.klikriau@gmail.com