PEKANBARU - Selain dinyatakan mengandung fragmen babi pada bakso produksinya, usaha Baksor Mekar di Jalan KH Ahmad Dahlan Pekanbaru ternyata tidak mengantongi Surat Laik Sehat (SLS) dari Dinas Kota Pekanbaru. Selama ditutup 23 hari, pemilik diminta segera mengurusnya jika usaha itu diizinkan kembali buka.
Menurut Kepala Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru Helda S Munir, pengurusan SLS merupakan tugas pokok dan fungsi pihaknya. Di mana setiap usaha kuliner wajib mengantongi izin ini sebelum menjual dagangannya.
"Dan Bakso Mekar tidak memiliki itu. Kami sudah perintahkan pemilik usaha agar mengurus izin dimaksud sebelum dibuka lagi nantinya," terang Helda kepada wartawan di Pekanbaru, Selasa (29/8/2017).
Helda sendiri sejak adanya surat edaran dari Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) terkait produksi dari Bakso Mekar, mengaku sudah ke Jalan KH Ahmad Dahlan dan mengecek langsung ke lokasi yang dulunya sering ramai dikunjungi warga itu.
"Setelah dicek memang tidak ada surat dari dinas, kemudian kami minta mengurus pemiliknya. Sekerang lagi proses dan sebelum ada surat itu, tidak diizinkan buka," kata Helda.
Menurut Helda, permintaan mengurus izin ini merupakan bagian dari pembinaan dinas terhadap usaha kuliner yang membandel. Selanjutnya akan dilakukan pengawasan lagi kepada setiap usaha kuliner yang ada di Pekanbaru.
"Kita juga minta Puskesmas untuk mengecek lagi semua usaha kuliner, ini bagian dari pembinaan kami," tegas Helda.
Sementara itu, Kepala BBPOM Pekanbaru M Kashuri menyebut pihaknya selama tahun 2017 sudah menguji 600 sampel makanan yang diambil dari setiap usaha kuliner di Pekanbaru. Ratusan di antaranya merupakan sampel bakso yang setiap hari menjajakan produksinya.
"Dan baru satu ini, Bakso Mekar yang ditemukan produksinya mengandung fragmen babi," tegas Kashuri.
Sementara itu, pemilik Bakso Mekar Suharianto membantah mencampur daging babi dengan daging sapi dalam bakso yang dibuatnya. Dia menyebut daging sapi dibeli dan digiling di Pasar Cik Puan Pekanbaru.
"Tidak ada saya mencampur bakso buatan saya dengan daging babi," tegas Suharianto.***/skr