PEKANBARU - Pria bernama Suprianto, warga Dusun I Kampung Baru, Kecamatan Bagan Sinembah Raya, Kabupaten Rokan Hilir, ditemukan sudah tak bernyawa dengan kondisi mengenaskan di kanal bersemak-semak di dusun tersebut, akibat dimakan buaya.
Kepala Unit Reserse Kriminal Polsek Bagan Sinembah, Inpsektur Satu Amru Abdullah, dikonfirmasi dari Pekanbaru membenarkan kejadian tersebut. Amru menyebut korban sudah diserahkan kepada keluarganya pada Senin 18 September 2017.
"Begitu ditemukan, aparat desa setempat langsung membawanya ke Puskemas. Selanjutnya diserahkan kepada keluarganya untuk dikebumikan," kata Amru, Selasa (19/9/2017) siang.
Amru menerangkan, pihaknya menerima laporan adanya warga yang hilang sejak beberapa hari lalu. Kepolisian kemudian membantu warga beserta aparatur desa setempat mencari keberadaan korban di sekitar sungai hingga ke kanal bersemak di lokasi.
Beberapa hari mencari, aparatur desa menemukan jasad korban yang sudah tidak utuh lagi. Evakuasi dilakukan dan selanjutnya jasad korban diserahkan ke Puskesmas setempat. Rencananya kala itu dilakukan visum untuk memastikan penyebab kematian korban, hanya saja pihak keluarga menolak.
"Pihak keluarga menolak dan itu merupakan haknya. Polisi hanya ingin apakah ada penyebab lain, selain dugaan diterkam buaya," terang Amru.
Lokasi ditemukannya korban, tambah Amru, tergolong sulit dicapai. Lokasi hanya bisa ditempuh berjalan kaki karena mobil tidak masuk untuk mencari serta mengevakuasi korban.
Menurut Amru, korban berusia 46 tahun berasal dari Kecamatan Kualuh Hulu, Kabupaten Labuhan Batu, Sumatera Utara. Di Rokan Hilir sendiri, korban bekerja sebagai buruh serabutan dan tinggal di sebuah pondok di pinggir sungai.
"Dugaannya, korban diterkam di sungai itu. Informasi yang kita himpun, di sana memang sering muncul buaya," kata Amru.
Amru menceritakan, Suprianto ‎dikabarkan hilang pertama kali oleh temannya Dullah pada Kamis 14 September 2017. Kala itu, Dullah hendak menjemput korban ke pondoknya karena ada urusan keluarga.
"Informasinya akan menjemput keluarga dari Sumatera Utara. Hanya saja ketika itu, korban tidak ditemukan oleh rekannya tadi. Memang korban dan rekannya tinggal di pondok untuk menjaga ladang di sana," jelas Amru.***/skr