PEKANBARU - Dekan Fakultas Teknik Universitas Riau (UR) Ari Sandiavitri dan Dekan Fakultas Ilmu Sosial Politik (Fisipol) UR syafriharto telah saling bermafaan, terkait insiden bentrokan antara Mahasiswa Fakultas Tekni dan Fisipol 5 Oktober lalu.
Keduanya bersepakat menyelesaikan persoalan ini dan siap bersama-sama mendukung UR ke arah lebih baik lagi. Hal itu disampaikan keduanya dihadapan Rektor UR Prof Dr Aras Mulyadi DEA, para Wakil Rektor UR dan Gubenur BEM Fakultas Teknik dan Gubenur BEM Fisipol, Sabtu (7/10/2017), di aula gedung serbaguna Pascasarjana UR Gobah Pekanbaru.
Setelah membacakan ikrar saling meminta maaf, Dekan dan Gubenur BEM disaksikan Rektor dan para wakil rektor bersalaman yang selanjutnya diikuti oleh ketua BEM masing-masing Fakultas.
Untuk menyelesaikan persoalan ini, Rektor Aras MUlyadi mengaku telah membentuk tim pencari fakta yang akan melakukan investigasi yang diketuai oleh Wakil Rektor III UR, dengan dibantu oleh Wakil Dekan III Fakultas Teknik, Wakil Dekan III Fisipol, Ketua BEM dari Dua Fakultas dan dosen.
"Tim ini kita harapkan bisa bekerja maksimal, hingga nantinya bisa mengumpulkan berbagai data-data dilapangan, yang pada akhirnya akan didapati penyebab pasti kerusuhan yang terjadi," katanya.
Menurutnya, selama pelaksanaan investigasi, pihaknya berharap kedua belah pihak bisa saling menenangkan dan bisa bekerja sama dengan baik, dengan tim investigasi dalam memberi data-data rincian peristiwa sebenarnya yang terjadi.
"Jika didapati ada yang melaukan atau kembali membuat hasutan, hingga terjadi bentrok, maka tindakan tegas berdasarkan ketentuan perundang-undangan dan aturan yang berlaku di UR akan diterapkan, termasuk sanksi dengan melakukan pemecatan atau pemberhentian sebagai Mahasiswa UR," tegasnya.
Ketika ditanya mengenai tim yang dibentuk tidak melibatkan pihak Kepolisian, Aras menjelaskan bahwa pihaknya ingin menyelesaikan persoalan ini secara internal kampus, dan Dia yakin itu bisa dilakukan pihak kampus.
Untuk sementara ini, dari informasi yang dikumpulkan, Rektor Aras menyampaikan bahwa bentrokan yang terjadi bersamaan dengan pelaksanaan wisuda tersebut dipicu oleh konvoi motor yang dilakukan mahasiswa Teknik yang sampai ke Fisipol, yang saat itu tengah menggelar acara wisuda.
"Karena merasa terganggu, dari Mahasiswa Fisipol ada yang menegur, namun saat itulah terjadi kesalah pahaman, hingga terjadilah bentrok," jelas Aras Mulyadi.
Sebeneranya, lanjut Aras, bentrokan yang terjadi sore tersebut sudah dilakukan penyelesaian oleh Wakil Rektor III dan Wakil Dekan III masing-masing Fakultas, dan Mahasiswa dari dua Fakultas sudah bisa ditenangkan, akan tetapi pada malam harinya kembali terjadi bentrokan, dikarenakan terdapatnya informasi simpang siur yang diterima kedua belah pihak hingga kembal memicu bentrok.
Aras juga memastikan kalau dalam bentrokan tersebut tidak ada fasilitas kampus yang dirusak oleh Mahasiswa, selain kaca pos security di Fisipol. sementara pembakaran yang dilakukan oleh Mahasiswa adalah terhadap papan bunga ucapan selamat kepada wisudawan.
Dan untuk korban dalam peristiwa tersebut, Aras menyebut pada malam harinya terdapat sekitar 15 orang yang mengalami luka ringan yang malam itu juga setelah diobati bisa keluar dari Rumah sakit, dan dari jumlah tersebut saat ini masih terdapat Dua orang Mahasiswa yang dirawat yakni di RS Awal Bros dan RS Aulia.
"Kita berharap ini bisa menjadi pembelajaran, dan kedepan hal seperti ini tidak terulang lagi, karena yang dirugikan adalah Mahasiswa itu sendiri. Semoga kedepan UR bisa lebih baik lagi," ungkapnya.***/MC
