PEKANBARU - Hingga saat ini Gas elpiji 3 kg masih sangat langka di Pekanbaru. Seperti yang terjadi di Kecamatan  Tenayan Raya, sejumlah warga berkeliling mencari tabung gas subsidi tersebut.

Seperti yang dilakukan Ros (42) ibu tiga anak ini mengaku sudah menelusuri 3 pangkalan untuk mendapatkan gas elpiji. Namun gas tersebut tak juga diperoleh.

Menurut warga jalan Sail ini, sebelumnya dia membeli dari agen yang berada tak jauh dari rumahnya.

"Biasanya masih bisa beli 1 sampai dua tabung, tapi sekarang kalau gas masuk jam 4 sore sebelum magrib  tabung sudah raib," keluh Ros Jumat (3/11/17).

Ros menyebut, sebenarnya di pangkalan tersebut gas yang masuk jumlahnya ratusan tabung, namun ada oknum yang langsung memindahkan sebagian besar tabung untuk dijual ke tempat lain. Sehingga warga sekitar tak lagi mendapat pasokan.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Pekanbaru Ingot Hutasuhut dikonfirmasi terkait kelangkaan gas elpiji, menjelaskan, untuk saat ini sangat diper​l​ukan pengawasan yang intensif terhadap pangkalan. Pengawasan yang dimaksud bisa dilakukan oleh masyarkat sekitar sendiri termasuk pihak RT/RW, kelurahan dan kecamatan. Karena untuk pangkalan yang sudah berdiri ​atas dasar rekomendasi dari kelurahan dan kecamatan.

"Prioritas utama untuk penggunaan gas elpiji hanya untuk masyara​k​at kurang mampu, tentu untuk kebenarannya yang lebih tahu itu adalah perangkat kelurahan dan kecamatan. Karena untuk pendistribusiannya tidak dengan sistem tertutup, maka kita berlakukan untuk penggunaan gas melon hanya bisa diberikan kepada pelaku usaha yang punya IUMK dengan omset dibawah Rp1 juta. Artinya pangkalan tidak lagi melayani pembelian terhadap pelaku usaha yang tidak punya IUMK, didukung oleh perangkat kelurahan dan kecamatan," tandasnya.(glh).