Cegah Kecelakaan, PUPR Uji Sertifikasi Operator Alat Berat
Senin, 24/September/2018 - 10:54:52 WIB
JAKARTA- Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melakukan uji sertifikasi terhadap operator alat berat. Kepala Seksi Pendayagunaan Material dan Peralatan Konstruksi Direktorat Jenderal Bina Konstruksi Kementerian PUPR mengatakan Indra Suhada mengatakan uji sertifikasi dilakukan demi mencegah terjadinya kecelakaan konstruksi sebagaimana pernah terjadi beberapa waktu lalu.
Sertifikasi dilakukan untuk meningkatkan kehandalan operator dalam mengoperasikan alat berat. Proses sertifikasi diikuti oleh 17 orang operator crane. Mereka, 14 di antaranya berasal dari PT Superkrane Mitra Utama dan tiga orang lainnya dari PT Wika Beton.
"Dengan memiliki operator handal dan bersertifikat diharapkan pelaksanaan pekerjaan konstruksi lebih bisa terselenggara dengan aman, lancar dan tepat waktu," katanya seperti dikutip dari website Kementerian PUPR, Senin (24/9).
Kecelakaan konstruksi beberapa waktu lalu marak terjadi. Kecelakaan antara lain terjadi dalam Proyek Tol Depok-Antasari. Beton girder proyek tersebut ambruk lantaran tersenggol alat berat.
Kecelakaan juga terjadi di Proyek Kereta Ringan atau LRT Pulo Gadung. Beton girder proyek tersebut Januari lalu roboh hingga mengakibatkan lima pekerja proyek terluka.
Kecelakaan yang sama juga terjadi pada Proyek Jalur Kereta Dwi Ganda atau Double Double Track di Matraman. Crane pengangkut beton di proyek tersebut Februari lalu ambruk hingga mengakibatkan empat orang pekerja tewas.
Kurang Operator Handal
Direktur Jenderal Bina Konstruksi Kementerian PUPR Syarif Burhanudin mengatakan dari sisi tenaga kerja konstruksi terutama operator alat berat, Indonesia saat ini memang jauh tertinggal dibanding negara lain. Padahal katanya, operator alat berat merupakan bagian terpenting dalam pekerjaan konstruksi. (*)
CNN Indonesia