Jumat, 26 April 2024
Follow:
Home
Bangun dan Menjawab Adzan Subuh Dapat Mencegah Serangan Jantung
Rabu, 08/Januari/2020 - 08:03:24 WIB
  Foto Ilustrasi Imternet, Masjid Annur Pekanbaru
 
TERKAIT:
   
 
PEKANBARU - Adzan merupakan panggilan untuk memberitahukan waktu masuknya shalat fardubagi umat Islam di seluruh belahan dunia. Dalam satu hari, adzan dikumandangkan sebanyak 5 kali atau sesuai waktu shalat fardu.

Adzan dikumandangkan oleh seorang muadzin. Biasanya setelah adzan selalu di iringi dengan iqomah sebagai seruan bahwa shalat akan dilaksanakan. Secara bahasa adzan berarti pemberitahuan atau seruan.

Sebagaimana Allah berfirman dalam surat At Taubah Ayat 3 yang artinya: "dan ini adalah seruan dari Allah dan Rasul-Nya kepada umat manusia."

Adapun makna adzan secara istilah adalah seruan yang menandai masuknya waktu shalat lima waktu dan dilafadzkan dengan lafadz-lafadz tertentu. Ketika adzan berkumandang umat Islam disunnahkan untuk menjawabnya.

Tetapi ada pengecualian untuk adzan shalat subuh, karena ada penambahan lafaz dan cara menjawabnya, yakni : "Ash shalaatu khairun minan naum". Jika kita terjemahkan, akan berarti "Shalat itu lebih baik daripada tidur".

Lalu timbul pertanyaan, mengapa kalimat itu hanya dikumandangkan saat adzan Subuh saja? Ternyata pada kalimat ini Allah SWT sedang memberikan isyarat kasih sayangnya pada hambanya yakni kaum muslimin, sebuah isyarat yang sering kita abaikan maknanya.

Lalu mengapa isyarat itu justru dikumandangkan hanya pada adzan shalat Subuh, tatkala kita semua sedang terlelap, dan bukan pada adzan untuk shalat lain?

Melansir dari muslim.or.id, Ibnu Qudamah rahimahullah berkata: “Disunnahkan pada adzan subuh mengucapkan “Ash-Shalatu khairum minan naum” dua kali setelah mengucapkan, “Hayya ‘alal falah”ini pendapat Ibnu Umar, Hasan Al Bashri, Ibnu Sirin, Az-Zuhri, Malik, Ats-Tsauri, Al Auzai, Ishaq, Abu Tsaur dan As-Syafi’i sebagaimana yang valid darinya.”

Dalilnya adalah hadis Abu Mahdzurah, ia berkata, “Wahai Rasulullah, ajarkanlah kepadaku sunnah adzan.” Kemudian beliau menyebutkannya. Hingga beliau bersabda setelah ucapan “hayya ‘alal falah.”

“Pada shalat subuh, engkau mengucapkan, “Ash-Shalatu khairum minan naum, ash-shalatu khairum minan naum, Allahu akbar, Allahu akbar.”

Selain penjelasan pengecualian untuk adzan subuh ternyata ada rahasia dibalik kumandang adzan subuh, seperti dilansir dari khazanah.republika.co.id, bahwa pada studi MILIS, studi GISSI 2 dan studi-studi lain di luar negeri, yang dipercaya sebagai suatu penelitian yang meyakinkan, mendapati sebuah kesimpulan jika puncak terjadinya serangan jantung sebagian besar dimulai pada pukul 06.00 hingga pukul 12.00.

Karena pada saat itu sudah terjadi perubahan pada sistem tubuh dimana terjadi kenaikan tegangan saraf simpatis (istilah Cina: Yang) dan penurunan tegangan saraf parasimpatis (YIN). Tegangan simpatis yang meningkat akan menyebabkan kita siap tempur, tekanan darah akan meningkat, denyutan jantung lebih kuat dan sebagainya.

Penjelasannya yaitu pada tegangan saraf parasimpatis yang meningkat maka terjadi penurunan tekanan darah, denyut jantung kurang kuat dan ritmenya melambat. Terjadi peningkatan aliran darah ke perut untuk menggiling makanan dan berkurangnya aliran darah ke otak sehingga kita merasa mengantuk, singkatnya kondisi ini cenderung terjadi ketika keadaan istirahat.

Kemudian, pada pergantian waktu pagi buta (mulai pukul 3 dini hari) sampai siang itulah secara diam-diam tekanan darah berangsur naik, terjadi peningkatan adrenalin yang berefek meningkatkan tekanan darah dan penyempitan pembuluh darah (efek vasokontriksi) dan meningkatkan sifat agregasi trombosit (sifat saling menempel satu sama lain pada sel trombosit agar darah membeku) walaupun kita tertidur.

Hal seperti ini disebut sebagai ritme Circardian atau ritme sehari-hari, yang secara kodrati diberikan Allah SWT kepada manusia. Karena itu kita dianjurkan untuk bangun ketika di subuh hari dan disunnahkan untuk menjawab kumandang azan, selain menjalankan sunnah juga agar secara otomatis efek positif dapat diterima oleh tubuh.

Artinya, suara adzan yang sudah membangunkan manusia membuat hal-hal di atas tentang serangan jantung tidak akan terjadi, apalagi dilanjutkan dengan menjawab suara adzan, kemudian bergerak mengambil wudhuk dan melakukan shalat, artinya, kemungkinan terkena serangan jantung kecil sekali.***

 
Berita Terbaru >>
Jokowi Tegaskan tak ada Tim Transisi untuk Pemerintahan Prabowo-Gibran
Komisi II DPR: Pemerintah Segera Selesaikan Pembayaran Lahan Tol Pekanbaru-Padang
Alek Kurniawan Resmi Sandang Gelar Doktor Ilmu Pemerintahan IPDN
Pemerintah Segera Bentuk Satgas Pemberantasan Judi Online
Bandara SSK II Pekanbaru Catat Kenaikan Penumpang Signifikan Musim Lebaran 2024
Atasi Kenaikan Debit Air, PLTA Koto Panjang Buka Spillway Gate
Serapan Hanya 20 Persen, Pj Wako Minta OPD Tingkatkan Realisasi Anggaran
Kurir Sabu 23,8 Kg Ditangkap di Medan, Pernah Dipenjara 2 Kali
Diduga Korupsi Bansos Rp 1,7 Miliar Mantan Bupati Bone Bolango Ditahan
Bersinergi dengan Pemkab Pelalawan, Bupati Zukri Terima PJS Award 2024
 


Home

Redaksi | Pedoman Media Siber | Indeks Berita
© 2012-2022 PT Media Klik Riau, All rights reserved.
Comments & suggestions please email : redaksi.klikriau@gmail.com