PEKANBARU - Pasca melakukan sidak lapangan sekitar satu bulan yang lalu, Komisi IV DPRD Pekanbaru akhirnya mengundang pihak kontraktor pelaksana proyek pembangunan Instalasi Pengelolaan Air Limbah (IPAL) di Pekanbaru. Selain memaparkan progres pembangunan yang berlangsung, pihak kontraktor juga menyampaikan sejumlah kendala yang dihadapi di lapangan.

Rapat kerja yang dilakukan oleh Komisi IV DPRD Pekanbaru bersama kontraktor IPAL pada Selasa (28/01) siang tersebut, juga dihadiri oleh Dinas PUPR Pekanbaru, DLHK Pekanbaru dan Dishub Pekanbaru. Rapat dengar pendapat sengaja digelar, karena adanya permasalahan yang disampaikan oleh warga terkait pekerjaan proyek IPAL.

Proyek APBN tersebut, menuai banyak keluhan dari warga seperti banyaknya jalan yang rusak, kemacetan, kesehatan hingga keselematan warga yang terkesan diabaikan pihak kontraktor. Kendati demikian, seluruh kerusakan yang terjadi akan segera ditangani dan diperbaiki oleh pihak kontraktor pelaksana.

Ketua Komisi IV DPRD Pekanbaru, Sigit Yuwono mengatakan, meski banyak dampak negatif yang kini dirasakan masyarakat namun proyek IPAL diyakini memiliki banyak manfaat di masa mendatang. Dirinya berharap, pengerjaan proyek IPAL bisa segera selesai dan masyarakat bisa sedikit lebih bersabar.

"Sebetulnya, proyek IPAL ini memiliki manfaat yang besar di masa mendatang. Salah satunya, agar sumber air tanah kita tidak tercemar oleh limbah rumah tangga karena kondisi pemukiman warga yang semakin padat. Hal inilah yang harus terus disosialisasikan kepada masyarakat, jadi mereka bisa tau. Sejauh ini, progres pembangunan terus berjalan meski ada sejumlah kendala yang dihadapi pihak kontraktor salah satunya adalah kondisi tekstur tanah Pekanbaru yang tidak stabil. Ya semoga, cepat selesai lah biar masyarakat tidak komplain atau mengeluh lagi," ungkap Sigit, Selasa (28/01).

Menejer Proyek IPAL dari PT Wika, Luthfy Bina mengungkapkan, progres pengerjaan IPAL terus mengalami kemajuan meski ada sejumlah kendala yang dihadapi. Pihaknya mengaku sudah melakukan sosialisasi ke warga, serta membuka posko pengaduan atas sejumlah komplain atau keluhan yang disampaikan.

"Dari total 17 Km pengerjaan proyek, kini sudah selesai sekitar 6 Km. Ya kita tidak bisa pungkiri, ada sejumlah kendala yang dihadapi pekerja di lapangan sehingga berdampak terhadap progres pengerjaan. Terlepas dari itu, pihaknya mengaku akan bertanggungjawab penuh atas keluhan yang disampaikan warga. Kita sudah melakukan sosialisasi bukan per RW ya, per gang malahan, sehingga bisa memberikan penjelasan rinci kepada warga. Posko pengaduan juga telah kita siapkan, pokoknya masyarakat tidak perlu cemas, kita akan tanggungjawab," jelas Luthfy, usai menghadiri hearing bersama Komisi IV DPRD Pekanbaru.

Dalam hearing perdana ini, pihak kontraktor menyampaikan ucapan terimakasih kepada Komisi IV DPRD Pekanbaru atas dukungan yang diberikan. Diharapkan, sosialisasi akan manfaat proyek IPAL bisa semakin gencar dilakukan bersama dengan Pemko Pekanbaru. (Adv)