PEKANBARU - Gas 3 Kg yang disubsidi pemerintah kembali langka di kota Pekanbaru, setelah sebelumnya beberapa minggu juga sempat langka, lalu muncul lagi dan kini langka lagi.

Tentu saja kondisi langkanya gas 3 kg ini banyak dikeluhkan pengguna gas 3 kg, terutama para pelaku usaha kecil kaki lima, seperti penjual gorengan, penjual mienas (mie nasi) atau pun ampera kaki lima, karena harganya juga melambung tinggi.

Seperti dikeluhkan Len (40), penjual lotek dan gorengan di Jalan Purwodadi, yang menyatakan kalau dia susah payah mencari gas, kalau pun dapat harganya sudah mencapai Rp25 ribu per tabung, bahkan ada yang sampai Rp35 ribu per tabung, padahal harusnya hanya Rp18 ribu atau Rp20 ribu di kedai-kedai pengecer.

"Dua hari yang lalu saya kewalahan mencari gas 3 kg, dari Purwodadi hingga simpang Panam saya cari, tak ada. Lalu ketemu di perempatan Jalan Paus, Namun harga yang di dapat Rp. 25.000," katanya.

Sementara itu, Mety (40)  warga Simpang Tiga juga mengeluhkan perihal yang sama. Dirinya sudah mencari kemana - mana, akhirnya dapat di daerah Marpoyan Damai.

"Dengan harga Rp. 35.000, terpaksa saya membeli gas tersebut untuk keperluan masak," kesal Mety.

Saat ditanyakan ke Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Pekanbaru, Ingot Ahmad Hutasoit, dia mengakui bahwa beberapa minggu ini Gas 3 Kg memang langka di Pekaanbaru.

"Saya akan mencoba berkoordinasi dan menunggu informasi dengan Pertamina, apa yang terjadi hingga gas 3 kg tersebut menjadi langka," ujarnya.**/nai