PELALAWAN - Direncanakan pada Rabu (22/11/2017), Taman Nasional Tesso Nilo (TNTN) akan menggelar Festival Tesso Nilo selama 3 hari. Kegiatan ini dibuka langsung oleh Bupati Pelalawan, HM Harris. Demikian disampaikan oleh Kepala TNTN, Supartono, S.Hut MP.
Menurut Supartono, dalam gelaran festival TNTN itu akan dilaksanakan juga berbagai lomba, seperti nyanyi, silat, menumbai, mewarnai dan photografi Jurnalistik.
Pada saat yang bersamaan juga akan diadakan kemah bagi para Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem (KSDAE) Taman Nasional seluruh Indonesia yang akan dihadiri oleh Dirjen KSDAE dan para Direktur lingkup Dirjen KSDAE.
"Untuk rencana Festival Tesso Nilo dan Kemah Konservasi sudah kita rapatkan dengan Dinas terkait, camat, perangkat desa dan masyarakat,” ujar Supartono.
Ditanya soal pengembangan kawasan TNTN sendiri, Supartono menerangkan bahwa saat ini Balai TN Tesso Nilo sedang membangun tata kelola wisata dengan berbasis masyarakat. Dan kini, penyusunan Grand Desain Wisata TN Tesso Nilo hampir final.
Dalam hal ini pihaknya melibatkan masyarakat setempat, yakni Desa Lubuk Kembang Bungo, Air Hitam dan Desa Bagan Limau yang terletak di sekitar kawasan sudah dimulai dari tahap perencanaan. Masyarakat desa kini mulai menyiapkan (Home Stay) paling tidak sudah ada 3 (tiga) 'home stay' yang sudah dibina.
"Kita juga kini sudah ada paket wisata dan fasilitas penunjang yang mulai dibangun yaitu Mahout Wanna Bee, yakni paket wisata pengamatan perilaku gajah dan hidup bersama gajah, menumbai panen madu sialang, susur sungai nilo, tracking, bersepada, dan lain-lain," ujarnya.
Bahkan juga telah dipersiapkan program pelatihan Sumber Daya Manusia (SDM) bagi masyarakat. Bahkan kata Supartono, pihaknya sudah mengirimkan masyarakat untuk Pelatihan Guide Wisata di Yogyakarta dan mengadakan Studi Banding ke Taman Nasional Meru Betiri.
Kegiatan Festival Tesso Nilo ini mengambil tema 'Lestarikan Budaya Lestarikan Alam' dan merupakan salah satu event dalam mempromosikan potensi-potensi yang ada di kawasan TNTN.**/nai