PEKANBARU - Seorang Pegawai Negeri Sipil (ASN) di Rohil dengan inisial LH, hari ini, Selasa (16/1/2017) resmi mengenakan rompi orange dan ditahan tim Tindak Pidana Khusus (Tipidsus) Kejaksaan Tinggi (Kejati) Riau, terkait kasus Korupsi di Bappeda Rohil.

LH ditahan setelah berjam-jam menjalani pemeriksaan di gedung Tipidsus Kejati Riau. Saat kasus bergulir (2008-2011) LH menjabat selaku PPTK. LH selanjutnya dititipkan di Rumah Tahanan (Rutan) Sialang Bungkuk Pekanbaru.

Menurut Asisten Tipidsus Kejati Riau, Sugeng Riyanta, penahanan ini untuk mempercepat penanganan perkara biar cepat dilimpahkan ke pengadilan, biar rampung.

"Apalagi perkara ini terkait dengan empat (terdahulu) yang sudah disidangkan," jawab Sugeng.

Menurut Sugeng, LH merupakan tersangka terakhir dalam perkara ini. Artinya tidak ada tersangka tambahan lagi. Perkara yang menyeret LH setelah Kejati Riau mendapat fakta baru dalam persidangan 4 Terdakwa sebelumnya atas kasus yang sama.

Penetapan tersangka terhadap LH, setelah Kejati Riau mengeluarkan Sprindik dari pengembangan perkara Korupsi yang melibatkan Wan Amir Firdaus dan tiga stafnya.Wan Amir sendiri dituntut oleh JPU dengan pidana 3 tahun penjara dan denda Rp200 juta subsider tiga bulan kurungan penjara.

Sedangkan tiga terdakwa lainnya dituntut dua tahun penjara dan denda Rp50 juta subsider tiga bulan kurungan penjara. Diketahui, dugaan Korupsi ini berawal ketika PPATK menemukan jumlah transaksi yang keluar dan masuk di rekening Wan Amir Firdaus.**/syu