JAKARTA - Setiap tahun yang dimulai sejak 2016, Majalah Forbes mengeluarkan daftar 30 anak muda paling berpengaruh di Asia. Hebatnya, untuk tahun ini ternyata banyak anak muda Indonesia di bawah usia 30 tahun masuk daftar tersebut.
Tentu saja ini sebuah kebanggaan, karena tokoh muda ini berhasil menyisihkan 2000 nama yang dinominasikan. Nama-nama yang berhasil masuk dalam list '30 Under 30 Asia' ini terbagi menjadi 10 kategori, yaitu The Arts, Enterprise Technology, Finance & Venture Capital Industry, Manufacturing & Energy, Consumer Technology, Big Money, Media Marketing & Advertising, Retail & E-Commerce, Celebrities, dan Social Enterpreneurs.
Dari 30 nama dan 10 kategori tersebut, anak muda Indonesia masuk ke dalam beberapa kategori seperti Retail & E-Commerce dan The Celebrities. Berikut nama-namanya.
1. Marshall Utoyo dan Krishnan Menon, Founder Fabelio
Dua pria muda ini membangun e-commerce khusus furnitur, Fabelio pada tahun 2015. Mereka berhasil bekerja sama dengan 2000 pengrajin di Indonesia. Mereka juga memproduksi desain furnitur yang original dengan harga terjangkau. Keduanya masuk ke dalam kategori Retail & E-Commerce '30 Under 30 Asia' Forbes 2018.
2. Brian Imanuel (Rich Brian), Musisi
Masih berusia 18 tahun, Brian Imanuel yang dikenal dengan nama Rich Brian sudah diidolakan banyak orang. Sebagai social media darling, video-videonya di Youtube sudah ditonton sebanyak 87 juta kali. Ia pun pernah berkolaborasi dengan Diplo dan Pharell Williams, dan menelurkan sebuah album. Tak heran jika ia masuk ke dalam kategori Celebrities '30 Under 30 Asia' Forbes 2018.
3. Dian Pelangi, Creative Director 'Dian Pelangi'
Tak hanya menjadi desainer busana muslim, Dian Pelangi juga jadi salah satu penggerak komunitas hijab terbesar di Indonesia. Ia menjadi sosok yang membawa busana muslim jadi tren baru di Indonesia, bahkan dunia. Ia pun sudah sering melenggang di ajang fashion bergengsi mancanegara. Dian Pelangi menyabet dua kategori sekaligus, yaitu The Arts dan Celebrities.
4. Adrian dan Eugenie Patricia Agus, Founder Puyo
Dua kakak beradik ini sukses membangun bisnis kuliner berupa silky pudding. Puyo Dessert telah memiliki 40 gerai di Indonesia dan berencana melebarkan sayap di luar negeri. Puyo Dessert juga mengembangkan program kemanusiaan, ia telah menyumbangkan sekitar $15,000 untuk pelestarian kura-kura dan pembangunan perpustakaan anak.
5. Fransiska Handiwidjana, Founder Prelo
Pengusaha muda ini membangun e-commerce yang menjual dan menyewakan barang secondhand bernama Prelo. Melalui usahanya, Fransiska dapat menjaga kelestarian lingkungan dengan meminimalisir jumlah sampah di Indonesia. Fransiska Handiwdjana masuk ke dalam kategori Retail & E-Commerce '30 Under 30 Asia' Forbes 2018.
6. Talita Setyadi, Chef BEAU
Setelah menyelesaikan studinya di Paris, Talita Setyadi kembali ke Indonesia untuk membangun bisnis kulinernya bernama BEAU. Ia membuat langsung roti khas Prancis dengan bahan-bahan natural. Ia pun mendistribusikan roti berbahan natural itu ke lebih dari 100 kafe di Indonesia. Ia pun masuk kategori The Arts.
7. Stanislaus Mahesworo Christandito Tandelilin, Cofounder Sale Stock
Stanislaus Tandelilin jadi salah satu di antara lima orang founder e-commerce Salestock. Aplikasi ini memudahkan masyarakat untuk berbelanja melalui smartphone dengan harga yang murah meriah. Sale Stock juga melayani transaksi COD ke lebih dari 7000 lokasi. Stanislaus Tandelilin pun masuk ke dalam kategori Retail & E-Commerce '30 Under 30 Asia' Forbes 2018.
8. Jeff Hendrata and Andrew Tanner Setiawan, Cofounders Karta
Dua anak bangsa ini merupakan co-founder Karta, perusahaan yang bergerak di bidang periklanan melalui sepeda motor. Lain dengan ojek online, rekan Karta yang merupakan pengendara sepeda motor menampilkan iklan di jaket atau motornya. Karta pun sudah bekerja sama dengan perusahaan besar seperti Unilever. Kini ia sudah menyentuh lebih dari 20 kota di Indonesia. Karta masuk ke dalam kategori Media, Marketing, & Advertising.
9. Rorian Pratyaksa, Cofounder PayAccess
Pria berusia 26 tahun ini membangun PayAccess yang membantu masyarakat untuk melakukan transaksi mobile tanpa memiliki akun Bank di Indonesia. Kini, Rorian bekerja sebagai Chief Business Development Officer di PayAccess. Ia masuk dalam kategori Finance & Venture Capital.
10. Reynold Wijaya dan Iwan Kurniawan, Founder Modalku
Dua tokoh ini merupakan founder start up Modalku yang merupakan perusahaan untuk menjembatani pinjaman berupa 'pear to pear lending'. Hingga kini, Modalku sudah memberikan pinjaman sebesar $75 juta atau sekitar Rp 1 triliun untuk UKM di Indonesia. Untuk itu Modalku masuk dalam kategori Finance & Venture Capital.
11. Yohanes Sugihtononugroho dan Muhammad Risyad Ganis, Founder Crowde
Dua anak bangsa ini berhasil membangun platform untuk membantu petani kecil, bernama Crowde. Didirikan tahun 2016, Crowde membantu memberikan modal kepada para petani dengan menjembatani mereka dengan para investor. Yohanes Sugihtononugroho dan Muhammad Risyad Ganis masuk ke dalam kategori Social Entrepreneurs.***/sumber: Walipop