PEKANBARU - Belakangan ini, kehadiran pendamping pengantin atau bridesmaid sudah menjadi tren dalam sebuah pesta pernikahan. Penampilan mereka biasanya juga tak kalah heboh dengan pasangan pengantin sendiri.

Persiapan busana yang seragam dilakukan sejak jauh-jauh hari. Sehingga mereka pun tampil tak kalah cantik di hari pernikahan sahabat atau kerabatnya.

Dulu, pakaian bridesmaid dibuat senada dengan warna busana pengantin. Hal itu bertujuan untuk menghincari penculikan pengantin terhadap orang-orang yang tidak menyetujui perkawinan mereka.

Namun, sejarah juga mencatat jika bridesmaid muncul pada tahun 1841. Pakar sejarah fashion dan tekstil dari University of Brighton, Lou Taylor, mengatakan, tradisi itu bermula pada saat pernikahan Ratu Victoria.

Saat itu, para petugas mengenakan gaun putih, mirip dengan yang dikenakan sang ratu. Kemudian, tradisi ini berkembang menjadi budaya di seluruh dunia.

Termasuk di Indonesia, hal ini pun sudah lumrah. Biasanya dalam pesta ala Eropa mereka muncul dengan busana yang juga ala Eropa, kalau tak satin brokat dan dalam gaun yang seksi.

Tetapi kini mulai menjadi trend pendamping pengantin dengan busana muslimah, berhijab dan ternyata juga tak kalak menariknya. Bahkan terlihat cantik, anggun dan hati terasa adem saat menatap mereka.***/z