Kamis, 25 April 2024
Follow:
Home
Hindari Konflik dengan Manusia, BKSDA Agam Pasang Kamera Trap Pantau Harimau
Minggu, 29/Desember/2019 - 12:27:16 WIB
 
 
TERKAIT:
   
 
AGAM - Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Resor Agam, Sumatera Barat, memasang tiga unit kamera trap atau kamera penjebak untuk mengidentifikasi harimau Sumatera.

Sebelumnya hewan ini memangsa ternak sapi milik warga Cumateh, Jorong Sungai Jariang, Kecamatan Lubukbasung. Dikhawatirkan juha harimau ini akan berkonflik dengan manusia, karena itu rute jelajahnya dipantau BKSDA.

"Tiga unit camera trap itu kita pasang di tiga lokasi ditemukan jejak kaki atau lokasi pegerakan harimau pada Sabtu (28/12/2019)," kata Kepala Seksi Konservasi Wilayah 1 BKSDA Sumbar Khairi Ramadhan didampingi Pengendali Ekosistem Hutan BKSDA, Ade Putra di Lubukbasung, Minggu (29/12/2019).

Menurutnya, kamera itu dipasang selama tiga hari ke depan di lokasi tersebut untuk mengidentifikasi keberadaan harimau yang memangsa satu ekor anak sapi milik Wismardi (54). Apabila terpantau, maka BKSDA setempat akan memasang perangkap untuk menangkap harimau tersebut agar bisa dipindahkan ke habitatnya.

BKSDA juga mengingat bahwa di lokasi tempat harimau memangsa ternak sapi tersebut berdekatan dengan permukiman warga dan lokasi juga merupakan areal penggunaan lain (APL).

"Jika ada hasil dari kamera trap ini, baru perangkap kita pasang dan setelah tertangkap akan kita lepas ke habitatnya agar tidak ada korban selanjutnya," katanya.

Sebelumnya petugas BKSDA Agam juga sempat menemukan jejak kaki Harimau Sumatera di lokasi tersebut. Bahkan petugas mendengar suara dari satwa dilindungi Undang-undang No 5 tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya di sekitar areal penggunaan lain tersebut.

"Selama 2019 ini sekitar belasan konflik satwa liar berupa Harimau Sumatera dan beruang di daerah itu," katanya.

Sebelumnya, seekor anak sapi milik Wismardi (54) warga Cumateh, Jorong Sungai Jariang, Kecamatan Lubukbasung, dimangsa harimau pada bagian punggung, Rabu sore (25/12/2019).
Anak sapi dengan usia enam bulan beserta sembilan ekor lainnya digembalakan di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah Cumateh.

Biasanya pemilik ternak membawa sapi itu ke kandang tidak jauh dari lokasi, namun dengan curah hujan cukup tinggi, pemilik tidak sempat untuk membawa pulang.

Pada Rabu (25/12/2019), pemilik akan memberi rumput sapinya dan melihat anak sapi sudah tidak bergerak. Pemilik mencoba mengobati anak sapi itu, namun tidak tertolong dan mati.

Pemilik melaporkan ke anggota Polres Agam dan anggota Polres Agam dan BKSD turun ke lokasi dan menemukan tanda-tanda satwa berupa jejak kaki yang diduga Harimau Sumatera.***

 
Berita Terbaru >>
Jokowi Tegaskan tak ada Tim Transisi untuk Pemerintahan Prabowo-Gibran
Komisi II DPR: Pemerintah Segera Selesaikan Pembayaran Lahan Tol Pekanbaru-Padang
Alek Kurniawan Resmi Sandang Gelar Doktor Ilmu Pemerintahan IPDN
Pemerintah Segera Bentuk Satgas Pemberantasan Judi Online
Bandara SSK II Pekanbaru Catat Kenaikan Penumpang Signifikan Musim Lebaran 2024
Atasi Kenaikan Debit Air, PLTA Koto Panjang Buka Spillway Gate
Serapan Hanya 20 Persen, Pj Wako Minta OPD Tingkatkan Realisasi Anggaran
Kurir Sabu 23,8 Kg Ditangkap di Medan, Pernah Dipenjara 2 Kali
Diduga Korupsi Bansos Rp 1,7 Miliar Mantan Bupati Bone Bolango Ditahan
Bersinergi dengan Pemkab Pelalawan, Bupati Zukri Terima PJS Award 2024
 


Home

Redaksi | Pedoman Media Siber | Indeks Berita
© 2012-2022 PT Media Klik Riau, All rights reserved.
Comments & suggestions please email : redaksi.klikriau@gmail.com