Usai Gempa M 7,2 Peringatan Tsunami Dicabut di Jepang
Sabtu, 20/Maret/2021 - 20:08:49 WIB
|
|
Gempa berkekuatan 7,3 skala Richter mengguncang prefektur Miyagi dan Fukushima di wilayah Tohoku, Jepang, Sabtu (13/2/2021) malam. (AP/Jun Hirata)
|
|
JAKARTA -Badan meteorologi Jepang (JMA) mencabut peringatan tsunami, sekitar satu jam setelah gempa bumi dengan Magnitudo (M) 7,2 melanda wilayah pantai timur laut negara itu pada hari Sabtu (20/3). Gempa ini tidak menyebabkan kerusakan atau cedera langsung.
JMA menyatakan, gempa tersebut terjadi pada pukul 18:09 di perairan Pasifik di wilayah Miyagi dengan kedalaman 60 kilometer (37 mil). JMA pun mengeluarkan peringatan untuk gelombang tsunami sekitar satu meter.
Seperti dilansir kantor berita AFP, Sabtu (20/3/2021), ribuan rumah tangga menerima peringatan evakuasi atas peringatan tsunami, yang dicabut sekitar pukul 19:30 waktu setempat. Pencabutan peringatan tsunami mendorong pemerintah kota untuk menghentikan langkah-langkah evakuasi.
Utilitas lokal dan otoritas nuklir negara mengatakan pembangkit listrik tenaga nuklir di kawasan itu tidak menunjukkan kelainan apa pun setelah gempa. Sementara itu, perusahaan kereta api lokal menangguhkan layanan, termasuk kereta peluru Shinkansen berkecepatan tinggi.
Saluran televisi lokal NHK melaporkan seperti dilansir DW, Sabtu (20/3/2021), gelombang tsunami pertama hingga satu meter sempat menghantam daratan tak lama setelah gempa bumi. Namun, tak ada laporan mengenai korban maupun kerusakan akibat gempa dan tsunami tersebut.
Seorang warga mengatakan bahwa guncangan gempa sangat parah. Getaran gempa juga dirasakan di ibu kota Jepang, Tokyo.
"Guncangannya sangat parah dan lama dari sisi ke sisi. Bahkan lebih lama dari gempa bulan lalu, tapi setidaknya bangunan di sini baik-baik saja," kata Shizue Onodera kepada NHK dari toko tempat dia bekerja di kota Ishinomaki.(*)
Sumber: detik.com