Jumat, 29 Maret 2024
Follow:
Home
Soal Safari Ramadhan Gubri
Dheni Kurnia: Kalau tak Ngerti, Usah Komentar!
Minggu, 10/April/2022 - 22:49:15 WIB
  Dheni Kurnia
 
TERKAIT:
   
 
KLIKRIAU.COM(PEKANBARU) - Kegiatan Safari Ramadhan yang dilakukan Gubernur Riau Syamsuar dan Wakil Gubernur Edi Natar Nasution masih terus "dinyinyirin" sejumlah pihak. Padahal tidak ada korelasinya antara kegiatan Safari Ramadhan itu dengan surat edaran (SE) Gubri terkait larangan ASN dan pejabat pemerintahan mengadakan kegiatan buka bersama.
    
"Baca yang baik edaran itu. Kalau tak ngerti, tak usah komentar," lontar Penasihat Ahli Gubernur Riau Bidang Informasi dan Komunikasi H Dheni Kurnia, Minggu (10/4/2022).

Sebelumnya beberapa hari terakhir sejak Gubri Syamsuar mulai melakukan Safari Ramadhan bersama Wakil Gubernur Edy Natar Nasution ke berbagai pelosok Riau,
terus dipersoalkan sejumlah pihak.

Beberapa media terus "menggoreng" berita Safari Ramadhan Gubri dengan mengaitkannya dengan SE Gubernur Syamsuar Nomor 95/BKD/2022 tentang larangan mengadakan atau menghadiri kegiatan buka puasa bersama, sahur bersama, dan atau open house Idul Fitri 1443 H bagi pegawai Aparatur Sipil Negara (ASN) dan non ASN pada masa pandemi Covid-19 di lingkungan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau.

Anggota DPRD Riau Mardianto Manan mempersoalkan kegiatan Safari Ramadhan Gubernur yang dinilai bertolak belakang dengan SE Gubri soal larangan ASN mengadakan buka puasa bersama.

Karena itu Mardianto meminta agar SE tersebut dievaluasi, karena pertimbangannya di satu sisi Gubernur sendiri menggelar safari Ramadhan, sedangkan di sisi lain melarang ASN untuk berbuka bersama. Menurut Mardianto masih terjadi kerumunan saat safari Ramadhan

Sebelumnya Rawa El Amady dalam kapasitasnya di media yang disebutkan sebagai Pengamat Kebijakan Publik, menilai apa yang dilakukan oleh Gubernur Riau saat ini adalah bukti ketidakkonsistenan.

"Dia tidak konsisten dengan aturan yang Dia buat sendiri. Bagaimana orang lain mencontohnya, sedangkan dia yang buat aturan dia tidak lakukan. Mana mungkin masyarakat mau ikut," ujar Rawa El Amady seperti dikutip dari CAKAPLAH.com.

Penasihat Ahli Gubernur Dheni Kurnia meminta kepada semua pihak untuk tidak menafsirkan sendiri SE Gubernur dan kemudian membenturkannya dengan kegiatan sosial kemasyarakatan yang dilakukan Gubri Syamsuar lewat Safari Ramadhan.

"Buka bersama boleh hadir jika bukan ASN atau pejabat yang mengadakan. Yang tidak dibolehkan pejabat dan ASN mengadakan buka bersama.  Jangan ditafsirkan sendiri," tegas Dheni yang juga wartawan senior dan tokoh pers Riau tersebut.

"Apalagi sekarang ini seiring pelonggaran kegiatan setelah meredanya Covid-19, seluruh gubernur dan kepala daerah di tanah air juga melakukan Safari Ramadhan. Sudah dua tahun pemimpin daerah tidak bisa menemui masyarakat dalam kegiatan Safari Ramadhan karena pandemi Covid-19," tegas Dheni Kurnia.

Menurut Dheni, ia juga sudah membahas soal itu dengan Gubernur Syamsuar. Menurut Gubri, kata Dheni, tidak ada safari ramadhan dan juga larangan kerumunan lagi. "Tak ado larangan safari romadhan dan tidak ado larangan kerumunan. Sekarang sholat berjemaahan shaf dirapatkan, dibolehkan. Makan berbuka (yang dimaksud dalam SE) di restoran, bukan dirumah KDH atau ASN. Semuanya tidak ada larangan. Tak mungkin berbuka di rumah orang tak boleh," cetus Gubri Syamsuar seperti ditirukan Penasihat Ahli Dheni Kurnia.

Jadi, tambah Dheni lagi, jangan asal bicara kalau tak bisa memahami surat edaran. "Kalau tak bisa memahami SE jangan asal bicara aja," tegas Dheni.

Menjemput Aspirasi Masyarakat

Sekretaris Fraksi Golkar di DPRD Riau Parisman Ihwan sebelumnya kepada media juga menjelaskan bahwa tidak bisa disamakan larangan kegiatan buka bersama yang dilakukan ASN dengan acara safari Ramadhan Gubernur ke daerah-daerah.

Karena apa yang dilakukan Gubernur Riau Syamsuar turun ke masyarakat adalah bagian dari cara silaturrahmi dan menjemput aspirasi masyarakat.

"Cara pandang kita tentunya harus luas, safari ramadhan yang dilakukan kepala daerah (Gubernur), untuk mengajak masyarakat memperbanyak beribadah di bulan suci ini dan tentu menjemput aspirasi masyarakat serta silaturrahmi dengan masyarakat,"ujar Parisman Ihwan.

Apa yang dilakukan Gubernur tersebut menurut Parisman sama halnya dengan yang dilakukan anggota DPRD Riau saat turun ke konstituen untuk menjemput aspirasi, pada saat reses beberapa waktu lalu.

"Sama halnya dengan anggota dewan yang terhormat pak Mardianto Manan, saat turun ke konstituen atau masyarakat seperti reses yang melekat di anggota dewan, untuk menjemput aspirasi masyarakat di dapil,"ujar Parisman.

Parisman menambahkan, safari ramadhan yang dilakukan kepala daerah hanya untuk beribadah sholat tarawih saja dan menyampaikan safari Ramadhan.

"Mari kita melihat dari semua sisi, tentunya apa yang dibuat pak Gubernur juga sudah melalui proses dan pertimbangan yang matang, harus kita hormati,"ujar Parisman sebagaimana dilansir Tribunnews. com. (**)

 
Berita Terbaru >>
3 Calon Pj Wako Pekanbaru Segera Diusulkan
Pembobol Toko HP di Pekanbaru Ditembak Polisi!
Pj Gubri Resmikan Masjid Taqwa Muhammadiyah Tuah Madani
TK An Namiroh 2 Pekanbaru Berbagi Nasi Kotak di Simpang Srikandi Ujung
Maksimalkan Pelayanan, Pemko Pekanbaru akan Bangun Dua Pos Damkar Baru
Agar Mudik Aman dan Nyaman, Hindari Tanggal Ini!
ICCR Bagikan Ratusan Paket Sembako untuk Warga Sidomulyo Barat Tuah Madani
Bahas Pelaksanaan HUT, Ini Tiga Agenda Besar PJS
Nikel di Sultra Milik Semua Rakyat Sultra, Pemerintah Harus Lebih Adil
Truk Terobos Palang Pintu, Masinis KA Putri Deli Terluka
 


Home

Redaksi | Pedoman Media Siber | Indeks Berita
© 2012-2022 PT Media Klik Riau, All rights reserved.
Comments & suggestions please email : redaksi.klikriau@gmail.com