KLIKRIAU.COM (INDRAMAYU) – Presiden Republik Indonesia Joko Widodo meresmikan Bendungan Sadawarna di Kecamatan Cibogo, Kabupaten Subang Jawa Barat, Selasa kemarin.
Peresmian Bendungan Sadawarna dihadiri juga oleh Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) RI Basuki Hadimuljono, Anggota Komisi V DPR RI Dedy Wahidi, Dirjen Sumber Daya Air Jarot dan tamu undangan lainnya.
Bupati Indramayu Nina Agustina Da’i Bachtiar bersama Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dan sejumlah kepala daerah turut mendampingi peresmian Bendungan Sadawarna yang menjadi irigasi andalan beberapa kabupaten di Jawa Barat.
Bendungan Sadawarna ini menjadi andalan pengairan irigasi untuk ladang, sawah serta sawah tadah hujan yang ada dibeberapa kabupaten seperti Kabupaten Subang, Kabupaten Indramayu serta Kabupaten Sumedang.
Selain itu juga mendukung ketahanan pangan nasional dengan mensuplai air irigasi pada areal persawahan seluas 4284 Ha. Termasuk sebagai pengendali banjir di Jawa Barat, pemasok air baku sebesar 1.2 m3/ detik, menghasilkan listrik 2 MW serta sebagai salah satu destinasi wisata.
Dalam sambutannya Presiden RI Joko Widodo mengatakan, Bendungan Sadawarna ini adalah bendungan ke- 33 yang diresmikan sejak 8 tahun yang lalu.
“Kita mulai pembangunannya, dan pembangunan waduk yang dimulai pada 2018 hari ini telah selesai dan segera kita resmikan,” katanya.
Presiden menambahkan, pengerjaan Bendungan Sadawarna telah menghabiskan Rp2,065 triliun, sehingga diharapkan dengan adanya waduk yang memiliki luas genangan 65 hektare ini, Kabupaten Indramayu dapat lebih meningkatkan produksi padinya yang semula 1,3 juta ton bisa surplus 1,8 juta ton.
“Karena kita tahu Indramayu penyumbang surplus nomor 1 terbesar di Indonesia. Seperti yang dikatakan bapak Gubernur bahwa Kabupaten Indramayu, produksinya 1,3 juta ton pertahun dan dengan bendungan ini insya Allah naik menjadi 1,8 juta ton pertahun untuk Indramayu,” tambahnya.
Sementara itu, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menyampaikan, penyumbang surplus beras terbesar se-Indonesia ranking 1 adalah Kabupaten Indramayu, dimana produktivitas padinya mencapai 1,3 juta ton pertahun dan dengan adanya Bendungan Sadawarna sangat optimis produksi padi di Kota Mangga bisa naik menjadi 1,8 juta ton pertahun.
“Saya laporkan penyumbang surplus beras di Indonesia ranking satu di Indonesia adalah Kabupaten Indramayu. Produksinya 1,3 juta ton per tahun, dengan bendungan ini insyaallah naik (produksinya) ke 1,8 juta ton per tahun. Kemudian juga banyak bendungan yang bapak Joko Widodo resmikan, produksi pertanian kami mengalami kenaikan,” paparnya.
Selanjutnya Bupati Indramayu Nina Agustina mengatakan, dengan keberadaan Bendungan Sadawarna ini yang akan mengairi lahan persawahan di Kabupaten Indramayu, pihaknya bersama jajaran akan memaksimalkan keberadaan bendungan tersebut untuk meningkatkan produksi padi di Indramayu dari 1,3 juta ton menjadi 1,8 juta ton untuk tahun 2023.
Sehingga harapan Presiden Joko Widodo akan dilaksanakan semaksimal mungkin bersama jajarannya untuk meningkatkan surplus padi di Kabupaten Indramayu bisa tercapai dan mewujudkan Kota Mangga sebagai daerah ketahanan pangan nasional.
“Ini semua tentu saja berkat kerja keras para petani Indramayu. Saya sangat berterima kasih kepada mereka yakni petani. Semoga target 1,8 juta ton terpenuhi, kita berdoa bersama,” ujarnya. (RKA)