KLIKRIAU (MALAYSIA) - Upacara adat yang mengesankan di Kuala Lumpur menandai dimulainya masa pemerintahan Sultan Ibrahim sebagai Yang di-Pertuan Agong ke-17 Malaysia, menggantikan Al Sultan Abdullah yang telah menyelesaikan jabatannya.

Dalam sebuah Rapat Khusus Dewan Penguasa di Istana Negara pada 27 Oktober 2023, Sultan Ibrahim terpilih sebagai Raja Malaysia, dan prosesi resmi dilakukan dalam sebuah upacara adat yang penuh makna.

Dalam sumpah jabatannya yang diucapkan secara daring, pada Rabu (31/1/24) kemarin, Sultan Ibrahim berjanji, "Akan menjalankan pemerintahan secara adil, bersungguh-sungguh menjaga dan membela kemurnian agama Islam, perdamaian, dan kesejahteraan umat." Pernyataan ini mencerminkan komitmen Sultan Ibrahim dalam melanjutkan tradisi dan nilai-nilai yang dipegang teguh oleh monarki Malaysia.

Pada acara yang sama, Sultan Perak, Sultan Nazrin Shah, juga mengucapkan sumpah sebagai Wakil Yang di-Pertuan Agong. Rapat Khusus ke-264 Dewan Penguasa yang dipimpin oleh Sultan Terengganu, Sultan Mizan Zainal Abidin, menjadi saksi atas sumpah jabatan tersebut. Sultan Selangor Sharafuddin Idris Shah dan Yang di-Pertuan Besar Negeri Sembilan Tuanku Muhriz Ibni Almarhum Tuanku Munawir turut hadir sebagai saksi.

Perdana Menteri Malaysia, Anwar Ibrahim, membacakan pernyataan resmi dan menandai secara resmi Sultan Ibrahim sebagai Kepala Negara Malaysia yang baru, sesuai dengan hukum dan Konstitusi Federal. Upacara yang penuh khidmat ini dihadiri oleh raja-raja Melayu dari seluruh Malaysia, serta dihadiri oleh pejabat lembaga eksekutif, legislatif, dan yudikatif, menandakan kesatuan dan kestabilan dalam transisi kepemimpinan negara.