PEKANBARU (KLIKRIAU.COM)- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau kembali menerima laporan mengenai penetapan status siaga darurat Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) di satu daerah di Riau. Hingga saat ini, sembilan daerah di Riau telah menetapkan status tersebut.
Kepala Pelaksana BPBD Riau, M Edy Afrizal, melalui Kabid Kedaruratan Jim Gafur, menyatakan bahwa Pemkab Kampar baru saja menetapkan status siaga darurat Karhutla.
"Kampar baru saja menetapkan status siaga darurat Karhutla. Jadi tinggal tiga daerah lagi yang belum yakni Kota Pekanbaru, Kabupaten Kuantan Singingi, dan Indragiri Hilir (Inhil)," ujarnya dilansir MCRiau, Selasa (6/8/24).
Delapan daerah lainnya yang telah mengesahkan penetapan status siaga darurat Karhutla adalah Kabupaten Kepulauan Meranti, Bengkalis, Siak, Pelalawan, Rokan Hulu (Rohul), Indragiri Hulu (Inhu), Rokan Hilir (Rohil), dan Kota Dumai.
"Karena itu kami mengimbau daerah yang belum menetapkan status untuk dapat segera menetapkan. Karena saat ini Karhutla sudah terjadi di seluruh daerah di Riau, apalagi daerah yang memiliki wilayah pegunungan yang sulit dijangkau dengan jalan darat seperti Kuansing," tambahnya.
Untuk kondisi Karhutla saat ini, BPBD masih melakukan upaya pemadaman di Kabupaten Inhil, khususnya di daerah Tempuling, serta di Kabupaten Bengkalis yang kini tinggal dalam proses pendinginan.
"Untuk Karhutla saat ini cukup terkendali, apalagi sudah sempat terjadi hujan meskipun belum merata namun cukup membantu proses pemadaman dan pembasahan lahan," jelas Jim Gafur.
Meskipun Karhutla cukup terkendali, BPBD Riau tetap mengintensifkan patroli, terutama di lokasi yang rawan Karhutla. "Patroli tetap kami laksanakan untuk memantau kondisi. Jika terpantau ada Karhutla, akan langsung dilakukan upaya pemadaman. Jika sumber air sulit, langsung dilakukan water bombing," pungkasnya.(*)