Selasa, 07 Oktober 2025
Follow:
Home
Kasus Malaria di Inhil Meningkat, Pemkab Pertimbangkan Status KLB
Selasa, 01 Oktober 2024 - 20:45:10 WIB
  Ilustrasi (net)
 
TERKAIT:
   
 
PEKANBARU (KLIKRIAU.COM) – Kasus malaria di Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil) terus meningkat hingga mencapai 40 kasus per Selasa (1/10/2024), dengan Desa Kuala Selat di Kecamatan Kateman mencatatkan jumlah tertinggi. Dinas Kesehatan Riau telah mengambil langkah-langkah pencegahan dan penanggulangan untuk menghentikan penyebaran penyakit yang disebabkan oleh gigitan nyamuk Anopheles ini.

Penanggung Jawab Malaria dari Dinas Kesehatan Riau, Musfardi Rustam, menyampaikan bahwa pihaknya telah memberikan sejumlah rekomendasi kepada masyarakat agar lebih aktif membersihkan lingkungan. 

“Kami sudah mengarahkan agar dilakukan pembersihan lingkungan secara kolektif, terutama genangan air yang menjadi tempat berkembang biaknya nyamuk,” ujarnya.

Langkah-langkah pencegahan lainnya juga telah diambil, seperti analisis data, sosialisasi mengenai pencegahan dan pengobatan malaria, serta distribusi logistik dengan bantuan dari Kementerian Kesehatan dan Dinas Kesehatan Inhil. Pengobatan massal juga sedang dijalankan untuk menekan angka penyebaran.

“Kami terus meningkatkan koordinasi dengan berbagai pihak, mulai dari Penjabat Bupati, Dinas Kesehatan Kabupaten, hingga Puskesmas dan bidan di lapangan, agar semua siap siaga dalam penanggulangan malaria ini,” jelas Musfardi.

Pemkab Siapkan Penetapan KLB

Sebagai respons atas lonjakan kasus, Pemerintah Kabupaten Inhil akan menggelar rapat pada Rabu (2/10/2024) untuk membahas kemungkinan penetapan status Kejadian Luar Biasa (KLB) malaria. Status ini diharapkan dapat mempercepat langkah-langkah penanggulangan wabah yang kian mengkhawatirkan.

Musfardi juga mengimbau masyarakat untuk menjaga kebersihan lingkungan. “Pola hidup bersih dan sehat sangat penting untuk mencegah penyebaran penyakit ini,” tegasnya. Ia juga menyarankan penggunaan obat anti-nyamuk dan kelambu saat tidur, serta menghindari aktivitas di luar rumah pada malam hari, karena nyamuk Anopheles aktif menggigit pada waktu tersebut.

Selain di Inhil, Kabupaten Rokan Hilir (Rohil) juga mencatat lonjakan kasus malaria, dengan 1.660 kasus hingga akhir September 2024. Kelurahan Panipahan di Kecamatan Pasir Limau Kapas menjadi wilayah dengan kasus terbanyak. Dengan meningkatnya kasus di kedua wilayah ini, diharapkan langkah pencegahan dan pengobatan dapat terus diperkuat agar wabah malaria dapat segera dikendalikan. (mcriau)

 
Berita Terbaru >>
12 Peserta Asal Riau Lolos ke Semifinal dan Final MQKN-MQKI 2025 di Wajo
Injeksi Air Sumbang Tambahan Produksi Lebih dari 1.000 Barel Minyak Per Hari
Rektor Unilak Prof Junaidi Mengukuhkan Ketua IKA Doktor Imran Al Ucok
Rektor Unilak Puji Walikota Pekanbaru Agung Nugroho, Mengapa?
Komdigi dan Indosat Latih ASN Muda Kuasai AI untuk Perkuat Reformasi Pelayanan Publik
Kafilah Riau Matangkan Persiapan Menuju STQ Nasional XXVIII di Kendari
Ketua Harian LPTQ Riau Beri Motivasi dan Pesan untuk Kafilah STQH Nasional 2025
Bupati Afni: Gaji Pegawai Harus Jadi Prioritas, Gaji Saya Bayar Terakhir
Pengurus PWI Pusat 2025-2030 Dikukuhkan, Menkomdigi: PWI Harus Jadi Rumah Aman Wartawan
MTQ Pernah Terhenti Dua Tahun, Bupati Afni Komitmen Tambah Anggaran LPTQ
 


Home

Redaksi | Pedoman Media Siber | Indeks Berita
© 2012-2025 PT Media Klik Riau, All rights reserved.
Comments & suggestions please email : [email protected]