Jumat, 18 Oktober 2024
Follow:
Home
Pilkada Rohil Memanas, IKBR Serukan Jaga Toleransi
Senin, 14/Oktober/2024 - 17:45:55 WIB
  Kampanye dialogis Paslon No. 1, Afrizal Sintong (ist)  
TERKAIT:
   
 
PEKANBARU (KLIKRIAU.COM)– Suhu politik di Kabupaten Rokan Hilir (Rohil) memanas jelang Pilkada 2024. Salah satu pemicu ketegangan adalah pernyataan Ketua DPC Pemuda Batak Bersatu (PBB) Rohil, EM, yang menyebut Afrizal Sintong sebagai "Bupati Toleransi," dan menuding kandidat lain kurang memiliki sikap toleransi. 

Pernyataan ini memicu reaksi keras dari sejumlah warga Batak yang merasa nilai-nilai toleransi beragama telah dijunjung tinggi oleh semua kandidat.

Ir. Yanto Budiman Situmeang, Humas Ikatan Keluarga Batak Riau (IKBR), menyesalkan pernyataan tersebut. “Sebagai organisasi, khususnya PBB, seharusnya tidak menimbulkan pro dan kontra di tahun Pilkada serentak 2024,” kata Yanto kepada media saat diminta tanggapan, Senin (14/10/24).

Ia juga menegaskan bahwa kandidat lain, H. Bistamam, tidak bisa begitu saja dinilai kurang toleran. “Jangan mengira Cabup H. Bistamam orangnya tidak punya toleransi. Cabup H. Bistamam itu dikenal sebagai Bapak Transmigrasi. Beliau di Rohil sudah hampir 70 tahun, artinya beliau sudah lebih dulu mengenal Rokan Hilir,” ujar Yanto.

Yanto mengimbau para pendukung kandidat agar berbicara bijak dan berdasar data. “Jangan asal bicara yang bisa menimbulkan percikan-percikan kecil bahkan keributan. Pilkada serentak hanya sarana mencari pemimpin, bukan ajang mendiskreditkan calon lain. Hidupkanlah lampu Anda, jangan padamkan lampu orang lain. Kita semua tidak menginginkan Pilkada damai berubah menjadi Pilkada yang tidak bermartabat,” tambah Yanto, yang juga seorang wartawan senior dan pengamat politik.

Pernyataan EM awalnya dimuat dalam sebuah berita di media Eksposelensa.com. Dalam berita tersebut, EM mengatakan bahwa hanya kandidat nomor satu yang dapat membawa semangat toleransi di Rohil. "Kalau sebelah, yakinlah kita akan hancur nanti," ujarnya saat kampanye dialogis Paslon No. 1, yang kemudian memicu polemik di kalangan masyarakat Batak di Rohil.

Pernyataan tersebut dinilai tendensius dan berpotensi merusak citra kandidat lain serta menciptakan ketegangan di masyarakat. Beberapa pihak khawatir bahwa pernyataan seperti ini dapat membawa dampak negatif pada proses demokrasi yang seharusnya berlangsung damai dan terbuka.(rls)

 
Berita Terbaru >>
PGRI Riau Adakan Sosialisasi Perlindungan Hukum bagi Kepala Sekolah
Kompetensi Wartawan Kunci Utama Kualitas Jurnalisme Indonesia
Mewujudkan Keadilan dan Keberanian dalam Jurnalisme Media Siber di Tanah Air
PDIP Masih Buka Peluang Masuk Kabinet Prabowo
Kejari Bengkalis Tingkatkan Penyidikan Korupsi Tambak Udang
Antusiasme Warga Pasir Limau Kapas Sambut Cabup-Cawabup Rohil di Tengah Hujan
BPBD Riau Imbau Warga Waspada di Musim Peralihan
Pilkada Rohil Memanas, IKBR Serukan Jaga Toleransi
Pemko Pekanbaru dan LPM Mantapkan Sinergi Pemberdayaan Masyarakat
Menko PMK Muhadjir Effendy Resmikan Rusunawa Universitas Muhammadiyah Riau
 


Home

Redaksi | Pedoman Media Siber | Indeks Berita
© 2012-2022 PT Media Klik Riau, All rights reserved.
Comments & suggestions please email : redaksi.klikriau@gmail.com