KLIKRIAU.COM, PEKANBARU — Nyeri dada dan detak jantung tidak beraturan memang menjadi gejala umum penyakit jantung. Namun, sejumlah perubahan pada kulit juga bisa menjadi tanda awal yang perlu diwaspadai.

Mengutip Centers for Disease Control and Prevention (CDC), penyakit jantung, khususnya penyakit arteri koroner (CAD), merupakan jenis yang paling umum dan berpotensi menyebabkan serangan jantung jika tidak ditangani. Gejala pada kulit, meski sering diabaikan, bisa menjadi sinyal penting.

“Masalah jantung tak selalu muncul lewat nyeri di dada. Kadang, tanda-tandanya justru terlihat dari perubahan pada kulit,” tulis American Academy of Dermatology Association (AAD) dalam situs resminya.

Berikut beberapa kondisi kulit yang dapat menandakan adanya gangguan jantung:

Kondisi ini disebut edema dan bisa menandakan jantung tidak memompa darah dengan efektif sehingga terjadi penumpukan cairan.

Warna kulit yang membiru menandakan kurangnya oksigen akibat sirkulasi darah yang terganggu. AAD menjelaskan, “Jika dibiarkan, kekurangan oksigen bisa menyebabkan jaringan kulit mati.”

Benjolan yang disebut xanthelasma merupakan endapan kolesterol. “Kolesterol tinggi adalah salah satu faktor risiko utama penyakit jantung,” jelas AAD.

Benjolan ini biasanya tidak nyeri, tetapi mengindikasikan penumpukan protein abnormal di organ seperti jantung, yang berdampak pada fungsinya.

Ini bisa menjadi tanda infeksi jantung atau endokarditis infektif. Benjolan muncul sesaat dan menghilang, tapi infeksi tetap harus ditangani.

Meski tidak menimbulkan rasa sakit, bintik ini bisa menandakan infeksi pada jantung atau pembuluh darah dan perlu pengobatan.