Sabtu, 15 November 2025
Follow:
Home
Setelah Protes Publik, Tujuh Fraksi DPR Sepakat Evaluasi Tunjangan
Ahad, 31 Agustus 2025 - 09:45:55 WIB
  Ilustrasi, tujuh Fraksi DPR sepakat evaluasi tunjangan (cnn indonesia)  
TERKAIT:
   
 
KLIKRIAU.COM,JAKARTA – Gelombang protes publik atas isu kenaikan tunjangan anggota DPR, termasuk fasilitas perumahan, mendorong sejumlah partai di parlemen untuk melakukan evaluasi. Hingga Ahad (31/8), sedikitnya tujuh fraksi menyatakan dukungan terhadap peninjauan ulang tunjangan tersebut, yakni PDIP, Gerindra, PAN, Golkar, NasDem, PKB, dan PKS.

PDI Perjuangan melalui Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR, Said Abdullah, menyatakan sikap tegas. “Fraksi PDI Perjuangan DPR RI meminta untuk dihentikan tunjangan perumahan terhadap anggota DPR serta fasilitas lainnya yang di luar batas kepatutan, dan semua itu akan menjadi pelajaran buat kami ke depannya,” kata Said, Sabtu (30/8).

Hal senada diungkapkan Ketua Fraksi Gerindra DPR, Budisatrio Djiwandono. Ia menegaskan partainya siap meninjau ulang fasilitas dewan. “Fraksi Gerindra telah mendengar keluhan serta tuntutan masyarakat terutama terkait tunjangan-tunjangan anggota dewan yang mencederai perasaan dan kepercayaan rakyat. Untuk itu kami siap untuk meninjau ulang, serta menghentikan tunjangan-tunjangan tersebut,” ujarnya di Jakarta.

Sekretaris Fraksi Partai NasDem, Ahmad Sahroni, juga menegaskan sikapnya. “Saya dukung evaluasi tunjangan yang diterima anggota DPR RI, setuju evaluasi secara total,” kata Sahroni, Sabtu (30/8).

Sementara itu, Ketua Fraksi Partai Golkar, Muhammad Sarmuji, menilai sikap dewan ke depan harus lebih berhati-hati. “Kita sudah menyatakan lebih dulu kemarin bahwa kami siap dievaluasi dan direvisi fasilitas kami jika dipandang berlebihan,” katanya.

Sekretaris Fraksi PKB, Jazilul Fawaid, menegaskan partainya juga satu suara. “Kami setuju evaluasi tunjangan dengan tetap meningkatkan kinerja anggota,” ujar Jazilul.

Fraksi PAN pun tidak berbeda pandangan. Mereka mendukung evaluasi menyeluruh, termasuk tunjangan rumah Rp50 juta per bulan yang memicu kemarahan rakyat.

Di sisi lain, Sekretaris Jenderal PKS, Muhammad Kholid, menyatakan dukungan penuh terhadap penghapusan tunjangan rumah dinas. “Sikap ini selaras dengan semangat untuk menjalankan pemerintahan yang efektif, efisien, yang menekankan perlunya kedisiplinan fiskal dalam pengelolaan anggaran,” tegasnya.(*)

Sumber : Cnn Indonesia.com/detik.com

 
Berita Terbaru >>
Tingkatkan Profesionalisme Wartawan, DPD PJS Gorontalo Gelar UKW Mandiri
LAMR Gelar Majelis Zikir, Doakan Negeri Riau Tetap Bermarwah
Respons Cepat 32 Personel Gabungan Padamkan Api di Lahan Kampar
19 Juta Investor Pasar Modal dan 8 Juta Investor Saham Tercapai di Penutupan Bulan Inklusi Keuangan 2025
Tri Dorong Literasi Digital dan AI di Kalangan Generasi Muda
944 Mahasiswa PPG Tahap 4 Unilak Jalani Orientasi
Bupati Siak Bahas Kedaulatan Energi dan Masa Depan PT. BSP Bersama Dirjen Migas
Ma'ruf Amin Dukung Penguatan Media Siber Nasional dan HPN 2026 di Banten
Mantan Wapres Jokowi Jadi Ketua Dewan Penasehat SMSI
Riau Kembali Panas Terik , BMKG: Waspadai Cuaca Ekstrem Lokal
 


Home

Redaksi | Pedoman Media Siber | Indeks Berita
© 2012-2025 PT Media Klik Riau, All rights reserved.
Comments & suggestions please email : [email protected]