KLIKRIAU.COM,MERANTI – Warga Kabupaten Kepulauan Meranti, Riau, dikejutkan kabar dugaan empat santri di sebuah pesantren di Selatpanjang terinfeksi cacar monyet (monkeypox/Mpox). Dari jumlah itu, satu pasien meninggal dunia usai menjalani perawatan intensif di RSUD Meranti pada Jumat (19/9/2025).
Plt Kepala Dinas Kesehatan Kepulauan Meranti, Ade Suhartian, mengonfirmasi satu korban meninggal merupakan bagian dari tiga pasien dengan gejala serupa cacar monyet.
“Gejala yang muncul memang mengarah ke monkeypox, seperti ruam di kulit dan pembengkakan kelenjar getah bening. Tapi untuk kepastian, kami masih menunggu hasil laboratorium dari Pekanbaru,” kata Ade, Ahad (21/9/2025).
Menurutnya, satu pasien kini berangsur membaik, sementara dua lainnya berstatus suspek. Dinas Kesehatan sejak Kamis (18/9/2025) telah melakukan penyelidikan epidemiologi dan penelusuran kontak erat. “Hasil sementara tidak ada penambahan kasus baru,” jelas Ade.
Bupati Kepulauan Meranti, AKBP (Pur) H. Asmar, mengaku sudah menerima laporan dari pesantren terkait kasus tersebut. “Saya sudah berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan dan pihak rumah sakit. Ternyata memang benar ada satu pasien meninggal, satu lagi dirawat, dan dua lainnya sudah dipulangkan,” ujarnya.
Asmar menegaskan pemerintah daerah akan memastikan penanganan cepat. “Kalau fasilitas lokal tidak memadai, pasien akan segera dirujuk ke Pekanbaru,” katanya. Ia juga membuka opsi meliburkan kegiatan belajar mengajar sementara di pesantren. “Nanti saya koordinasi lagi sama pimpinan pesantren,” tambahnya.
Pemerintah daerah mengimbau masyarakat tetap tenang, menjaga kebersihan, dan segera memeriksakan diri bila mengalami gejala seperti demam, ruam, atau pembengkakan kelenjar. Upaya pencegahan juga disarankan, termasuk menghindari kontak dengan penderita, rajin mencuci tangan, dan memakai masker medis bila sakit.
Sejak pertama kali ditemukan pada 2022, tercatat 88 kasus cacar monyet di Indonesia hingga Agustus 2024, dengan 87 pasien dinyatakan sembuh.(mcriau)